Mengenal Artificial Intelligence
Artificial intelligence atau kecerdasan buatan membuat simulasi agar mesin bisa melakukan pekerjaan seperti manusia.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) makin banyak diterapkan di berbagai bidang kehidupan manusia. Banyak orang yang mulai tertarik menggunakan AI karena dianggap lebih cepat dan bisa membantu pekerjaan. Contohnya aplikasi ChatGPT yang memecahkan rekor tercepat dalam pertumbuhan jumlah pengguna. ChatGPT hanya butuh waktu lima hari untuk mendapatkan 1 juta pengguna. Namun, di sisi lain, AI juga dinilai dapat memberikan dampak negatif bagi pekerja di masa yang akan datang.
Di era digital seperti sekarang, makin banyak robot yang melakukan pekerjaan manusia. Penelitian yang dilakukan Stanford dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa AI sudah membantu meningkatkan produktivitas bagian layanan pelanggan di sebuah perusahaan perangkat lunak sebesar rata-rata 14 persen. Lantas, apa itu artificial intelligence serta manfaat dan dampaknya bagi pekerja Indonesia?
Baca juga: Urgensi Protokol AI pada Platform Merdeka Belajar
Manfaat Artificial Intelligence
Artificial intelligence adalah salah satu teknologi komputer untuk mensimulasikan mesin agar bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia. Istilah artificial intelligence pertama kali dikenalkan oleh John McCarthy pada 1950. John McCarthy menciptakan AI sebagai program komputer yang memiliki kemampuan untuk belajar dan berpikir.
Dalam perkembangannya, artificial intelligence didesain untuk mengetahui hingga memodelkan teknik berpikir manusia sehingga dapat menirukan perilaku manusia. AI sebenarnya memiliki banyak keuntungan bagi manusia, bahkan dapat membantu pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat AI bagi manusia.
1. Meminimalkan Kesalahan Manusia
Ungkapan human error lahir karena manusia kerap melakukan kesalahan saat bekerja. Sedangkan sebuah program komputer tidak akan membuat kesalahan jika diprogram secara benar. Keberadaan AI sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi kesalahan manusia karena dapat mencapai tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. AI Beroperasi 24 x 7 tanpa Henti
Rata-rata manusia hanya bekerja selama empat hingga delapan jam sehari. Manusia juga membutuhkan istirahat untuk menyegarkan diri atau pikiran agar bisa bekerja lebih baik. Sebaliknya, AI bisa tersedia kapan saja ketika dibutuhkan dan dapat bekerja selama 24 x 7 tanpa istirahat serta tidak pernah merasa bosan seperti manusia.
3. Membantu dalam Pekerjaan Berulang
Ada pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya melakukan banyak kegiatan berulang, seperti mengirim surat ucapan terima kasih, memverifikasi dokumen tertentu, dan masih banyak lagi. Melalui AI, pekerjaan yang berulang tersebut bisa dilakukan secara otomatis. Dengan begitu, manusia bisa bekerja lebih produktif tanpa merasa bosan akibat pekerjaan yang berulang dan menjadi makin kreatif.
4. Bantuan Digital
Beberapa organisasi dan perusahaan telah menggunakan AI sebagai asisten digital untuk berinteraksi dengan pengguna. Keberadaan asisten digital ini dapat menghemat kebutuhan akan sumber daya manusia. Contoh asisten digital AI yang akhir-akhir ini cukup ramai digunakan adalah ChatGPT. Layanan ini merupakan program yang bisa mensimulasikan bagaimana percakapan manusia. Artificial intelligence akan memahami percakapan Anda dan memberikan jawaban yang cepat. Bahkan terkadang sulit untuk menentukan apakah pengguna sedang mengobrol dengan chatbot atau manusia.
Aktivitas pelayanan di sebuah bank di Jakarta, 29 Juli 2022. TEMPO/Tony Hartawan
5. AI Dapat Mengambil Keputusan dengan Lebih Cepat
AI merupakan mesin yang dapat mengambil keputusan lebih cepat dan melakukan tindakan lebih tepat daripada manusia. Saat mengambil keputusan, manusia akan menganalisis banyak faktor, baik secara emosional maupun praktis. Namun mesin bertenaga AI bekerja berdasarkan apa yang diprogramkan dan memberikan hasil lebih cepat.
6. Membantu Aktivitas Sehari-hari
AI juga bermanfaat dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa contoh penggunaan AI yang diaplikasikan dalam rutinitas harian adalah Siri Apple, Cortana Windows, hingga OK Google. Teknologi AI tersebut sering digunakan untuk mencari lokasi, melakukan selfie, melakukan panggilan telepon, membalas e-mail, dan banyak lagi.
Dampak Artificial Intelligence
Selain membantu manusia menyelesaikan pekerjaan, AI ternyata memiliki dampak negatif bagi pekerjaan. Artificial intelligence memiliki beberapa dampak serta kelemahan, di antaranya:
1. Biaya Pembuatan yang Tinggi
Lantaran AI merupakan mesin yang harus diperbarui setiap hari, maka perangkat keras dan perangkat lunak komputer juga perlu diperbarui seiring dengan berjalannya waktu untuk memenuhi persyaratan terbaru. Mesin membutuhkan perbaikan dan perawatan yang memakan banyak biaya. Pembuatannya membutuhkan biaya besar karena merupakan mesin yang sangat kompleks.
2. Membuat Manusia Malas
AI dinilai dapat membuat manusia malas karena pengaplikasiannya mudah. Manusia berpotensi kecanduan pada teknologi AI sehingga dapat menyebabkan masalah bagi generasi mendatang.
3. Potensi Pengangguran
AI diprediksi menggantikan sebagian besar tugas manusia di masa depan. Saat robot AI menjadi lebih pintar dan cekatan, suatu pekerjaan bisa dikerjakan dengan lebih sedikit sumber daya manusia. Menurut riset Oxford pada 2013, setidaknya 47 persen pekerjaan di Amerika Serikat dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan dalam 20 tahun ke depan. Namun ada potensi pula kecerdasan buatan akan menciptakan 97 juta pekerjaan baru pada 2025 secara bersamaan.
4. Mata-mata Sosial
Selain ancaman yang terlihat secara nyata, adanya artificial intelligence dapat berdampak buruk terhadap keamanan privasi. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah atau face recognition di tempat umum. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi aktivitas, relasi, hingga melacak pergerakan seseorang.
5. Krisis Keuangan Akibat Algoritma AI
Salah satu industri yang dengan mudah menerima keterlibatan artificial intelligence adalah keuangan. Algoritma AI dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih tepat. Namun hal ini juga berdampak pada perdagangan karena algoritma AI yang tidak mempertimbangkan keterkaitan pasar dan faktor lain, seperti ketakutan manusia serta kepercayaan, bisa menimbulkan volatilitas pasar yang ekstrem.
Pialang saham memantau pergerakan bursa efek di Jakarta, 2 Januari 2023. TEMPO/Tony Hartawan
RIZKI DWI | VIVIA AGARTA FEBRIATI | TEMPO | KORAN TEMPO