Perang Tarif Kamar Hotel Berlanjut
Hanya sedikit hotel yang digunakan untuk isolasi mandiri.
JAKARTA – Sepinya hunian akibat pembatasan mobilitas warga terus memicu perang tarif bisnis perhotelan. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengatakan pengusaha hotel berlomba menawarkan tarif rendah demi menarik pengunjung. “Demand tak pernah melebihi suplai selama satu setengah tahun terakhir, sehingga okupansi hotel di bawah rata-rata, yaitu 30-35 persen,” kata dia kepada Tempo
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini