JAKARTA – Sejumlah negara mulai memulihkan aktivitas pariwisata yang tumbang akibat pandemi Covid-19. Pemerintah Cina, misalnya, mendorong penduduknya untuk berwisata, seiring dengan penurunan rasio penularan Covid-19 di negara tersebut. Kabar yang dilansir News.com.au, pejabat pemerintah Cina mengatakan pelancong domestik diarahkan untuk berwisata selama delapan hari libur Hari Nasional dan Festival Musim Gugur.
“Pemerintah berharap masyarakat melakukan lebih banyak perjalanan,” ujar pejabat tersebut.
Hari Nasional Cina pada 1 Oktober lalu menjadi hari libur pertama yang mengawali periode pelesir, yang mereka sebut Golden Week. Dalam kondisi normal, momen tersebut dimanfaatkan penduduk Cina untuk pulang kampung dan berlibur ke tempat wisata. Sebuah perusahaan penyedia jasa wisata di Cina, Ctrip, memperkirakan akan ada sekitar 600 juta perjalanan wisata selama periode tersebut. Pemesanan hotel pun naik 50 persen.
Sambil perlahan memulihkan visa perjalanan umrah dan haji, pemerintah Arab Saudi juga bersiap membuka akses wisatawan asing pada Januari tahun depan. Negara tersebut menyediakan e-visa dan visa on arrival untuk turis dari 49 negara agar dapat berkunjung ke berbagai lokasi secara bebas, kecuali ke Mekah.
Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al-Khateeb, mengatakan pariwisata menjadi sektor penting yang menyokong ekonomi negaranya, selain sektor energi. “Kami yakin orang-orang di dunia ingin segera bepergian,” ujarnya.
Di Asia Tenggara, Thailand menjadi salah satu negara yang mulai menyambut kunjungan turis asing bulan ini. Hari ini, pengelola Pulau Phuket dijadwalkan menerima penerbangan wisata pertama dari Guangzhou, Cina, yang membawa 120 turis. Para turis itu bakal memakai visa khusus yang berlaku selama 90 hari dan bisa diperbarui untuk mendapat tambahan waktu kunjungan.
Juru bicara pemerintah Thailand, Traisulee Traisoranakul, menargetkan kunjungan 1.200 turis asing pada tahap pembukaan perdana dengan target pendapatan 1 miliar baht atau sekitar Rp 470 miliar. Pemerintah Thailand mewajibkan turis asing menjalani tes kesehatan secara ketat, termasuk karantina selama dua pekan
Indonesia belum akan membuka pintu untuk wisatawan asing. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pelaku industri pariwisata harus berfokus melayani wisatawan domestik lebih dulu. "Target menggenjot aktivitas wisatawan domestik ini berlangsung sampai akhir 2020,” ucapnya.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie, menilai daya beli masyarakat sedang turun sehingga belum akan bepergian jarak jauh. “Perjalanan wisata saat ini sedang lesu,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik pun mencatat jumlah kunjungan pelancong mancanegara ke Indonesia pada bulan lalu hanya sekitar 164 ribu kunjungan. Angka tersebut anjlok 89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Ini juga hanya untuk tujuan bisnis, tugas atau bekerja dalam misi, dan sebagainya. Bukan untuk leisure,” ucap Kepala BPS Suhariyanto.
CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS (REUTERS | CNN | NEWS.COM.AU)
Berlomba Pulihkan Sektor Wisata