JAKARTA – Persaingan dua aplikator transportasi dalam jaringan (online), Gojek dan Grab, bakal semakin ketat. Persaingan ketat tidak hanya terjadi di sektor transportasi umum, tapi juga penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik. "Kami lihat sekarang Softbank berikan komitmen teknologi melalui ekosistem Grab. Salah satunya kendaraan elektrik," ujar Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Softbank Group Corp merupakan perusahaan telekomunikasi dan investasi asal Jepang yang menyokong pendanaan Grab. Dalam lawatan bos Softbank, Masayoshi Son, akhir bulan lalu, lembaga pendanaan tersebut menjanjikan guyuran Rp 28 triliun ke Grab Indonesia dalam waktu dekat. Duit tersebut, kata Ridzki, selain untuk membikin markas kedua Grab di Jakarta setelah Singapura, ditujukan untuk menggarap sektor otomotif.
Meski tak merinci, Ridzki berujar, Grab Indonesia juga akan ikut menggarap kendaraan listrik di Tanah Air, atau setidaknya menyediakan tempat bagi mobil listrik untuk dirasakan pengguna Grab. Niat ini bukan hal baru. Di Singapura, Grab sudah menjalankan pengoperasian taksi daring mobil listrik milik produsen asal Korea Selatan, Hyundai. "Kami juga kembangkan kendaraan listrik sendiri, seperti skuter yang sudah diuji coba di Serpong dan Universitas Indonesia Depok," kata dia.
Grab dan Softbank memang bekerja sama dengan Hyundai dan Kia Motor Group. Grab Singapura akhir tahun lalu mendapat suntikan dana dari dua entitas otomotif Negeri Gingseng senilai US$ 250 juta atau Rp 3,7 triliun.
Empat hari sebelum kedatangan rombongan Softbank ke Istana Negara, petinggi Hyundai Motor Group sowan ke Presiden Joko Widodo untuk membicarakan kelanjutan rencana pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.
Di lain sisi, pesaing utama Grab di Indonesia, Gojek, juga tak kalah cepat berkecimpung di kendaraan listrik. Seperti yang diketahui, Gojek disokong oleh entitas otomotif seperti PT Astra Internasional (Tbk) dan Mitsubishi Motors Corporation senilai US$ 250 juta, sama seperti suntikan Hyundai ke Grab. Bahkan, Gojek sudah menguji coba kendaraan listrik jenis motor di jalanan.
Kepala Operasional Gojek Hans Patuwo mengatakan ada lima unit motor PCX milik Honda yang sedang menjalani uji lapangan. "Uji coba dilakukan di Jakarta," ujar dia.
Menurut Hans, hasil dari uji coba akan mengintegrasikan Honda PCX Electric ke dalam ekosistem Gojek, baik pengalaman mitra driver maupun penumpang. Uji coba penggunaan motor listrik ini mendukung ketersediaan sarana transportasi ramah lingkungan bagi masyarakat.
Selain itu, menurut dia, penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat biaya operasional dan biaya pemeliharaan, khususnya konsumsi bensin.
Pemerintah sendiri baru saja meneken peraturan presiden (perpres) mengenai pengembangan dan skema perpajakan mobil listrik, Senin pekan lalu. Aturan tersebut dirancang agar Indonesia bisa menjadi pionir pengembangan mobil listrik di Asia Tenggara. Pemerintah optimistis sebagian besar bahan baku baterai, juga komponen utama mobil listrik, bisa disediakan dari dalam negeri.
Mobil listrik diprediksi bisa diproduksi dan berlalu lalang di jalanan Tanah Air dalam waktu dua-tiga tahun mendatang. Hal ini mengacu pada komitmen Hyundai yang menargetkan fasilitas barunya beroperasi pada 2021.
Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Roryanto Kurniawan, mengatakan pemerintah akan mengobral insentif agar produsen mau membikin produk ramah lingkungan. "Tax allowance, tax holiday, PPnBM, bea impor akan diberikan," kata dia.
DIAS PRASONGKO | ANDI IBNU