SPIELBERG - Fabio Quartararo terus mengalami kemajuan. Pembalap tim satelit Petronas Yamaha SRT itu baru saja membuat sensasi dalam balapan Grand Prix Austria di Sirkuit Red Bull Ring yang tak bersahabat dengan tunggangannya, YZR-M1.
Pembalap debutan di kelas utama tersebut naik podium untuk ketiga kalinya pada musim ini. Ia mencapai finis di urutan ketiga, di belakang pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang finis pertama, dan Marc Marquez dari Repsol Honda di posisi kedua. Kejutannya, Quartararo mampu mempecundangi pembalap tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, yang finis di urutan keempat dan kelima.
Dengan hasil ini, Quartararo makin percaya diri dan akan menjadi ancaman dalam balapan berikutnya di GP Inggris, dua pekan mendatang. Apalagi lintasan di Sirkuit Silverstone, Inggris, lebih menguntungkan tunggangannya.
"Yang pasti, Silverstone adalah trek yang sepertinya cocok untuk Yamaha. Kami akan berusaha melakukan yang terbaik. Pergi ke Silverstone setelah naik podium di sini adalah hal yang baik," kata Quartararo.
Meraih podium ketiga musim ini menjadikan pembalap rookie tersebut memimpin klasemen pembalap dari tim independen. Adapun di klasemen sementara MotoGP, ia meloncat dari posisi kesembilan ke posisi ketujuh dan hanya terpaut 11 poin dari Rossi di urutan kelima.
Dalam balapan pada Ahad lalu, Quartararo setidaknya membunuh rasa bosan penonton dengan dominasi atas pembalap Marquez dan persaingannya dengan Dovizioso. Ia mampu menyalip di tikungan ketiga saat Marquez dan Dovi terlalu melebar.
Pembalap Prancis berusia 20 tahun itu langsung mengambil alih posisi terdepan dan terus memimpin balapan. Quartararo kemudian berusaha menjaga jarak dengan dua pembalap raksasa di belakangnya dalam lima putaran ke depan.
"Saya tidak pernah berpikir untuk memimpin balapan," ujar pembalap yang mendapat julukan El Diablo tersebut. "Saya hanya membuat awal yang sangat baik dengan mengambil alih posisi Marc dan Dovi saat berhasil masuk lebih dulu dan memimpin balapan."
Mempertahankan posisi terdepan rupanya tak mudah bagi pembalap yang telah tiga kali menempati posisi terdepan saat start atau pole pada musim ini tersebut. Apalagi dia menggunakan ban lunak, berbeda pilihan dari pembalap lainnya yang rata-rata menggunakan ban jenis medium.
"Saya adalah satu-satunya pembalap Yamaha yang menggunakan ban lunak," kata Quartararo. "Itu tidak mudah karena saya belum memiliki pengalaman mempertahankan ban belakang. Namun di balapan ini saya mengambil banyak pengalaman sehingga akhirnya bisa finis dengan naik podium."
Penggunaan ban lunak, menurut El Diablo, membuat daya cengkeram tunggangannya lebih baik pada awal lomba sehingga sepeda motornya bisa dipacu dengan maksimal serta sistem pengereman menjadi lebih efektif. Apalagi Sirkuit Red Bull Ring adalah salah satu trek dengan pengereman yang paling agresif. "Jadi, sangat menyenangkan berada di podium setelah melalui trek tersulit bagi saya dalam kalender balapan ini."
Meskipun tidak mampu mengejar Marquez dan Dovi, Quartararo merasa senang karena sebelum lomba ia hanya berharap bisa memimpin dalam satu putaran saja. Quartararo mengaku kesulitan mengejar dua pembalap tersebut. Ia dihadapkan pada posisi untuk mempertahankan kondisi bannya sekaligus menjaga posisinya agar tidak terkejar oleh Rossi dan Vinales.
"Saya mencoba mengambil langkah untuk menjaga ban. Sebab, kami tahu mereka (Rossi dan Vinales) menggunakan ban medium," ucap Quartararo.
Sementara itu, Rossi mengakui pemilihan ban sangat mempengaruhi hasil balapan di GP Austria. Pembalap Monster Energy Yamaha itu harus puas finis di posisi keempat, diikuti rekannya, Vinales. Pembalap yang kini berusia 40 tahun itu sebelumnya kewalahan dengan ban belakang lunak ketika sesi latihan.
"Kami kesulitan menggunakan ban belakang yang lunak, jadi kami tak bisa menggunakan ban jenis itu. Saat lomba, kondisi lintasan bagus untuk ban lunak karena lebih dingin dibanding saat kualifikasi," kata Rossi. "Namun, ketika membalap dengan ban medium, kalian memiliki daya cengkeram yang kurang, dan Quartararo melakukan tugasnya dengan baik dan lebih cepat."
CRASH | AUTOMOTOR | BIKESPORT | NUR HARYANTO