Aturan Patriarki Menjegal Caleg Perempuan
KPU harus merevisi aturan yang merugikan caleg perempuan. Tak boleh ada karpet merah bagi partai yang gagal dalam kaderisasi.
SEHARUSNYA kita tak lagi meributkan keterwakilan perempuan di lembaga perwakilan. Semestinya kita melangkah lebih jauh karena kesetaraan gender mesti ada dalam setiap urusan. Jangankan 30 persen, partai-partai harus punya wakil perempuan lebih dari itu. Pelbagai survei, misalnya studi Universitas Oregon di jurnal Social Science Research (2012), menunjukkan parlemen yang lebih banyak diisi perempuan cenderung menghasilkan undang-undang yang lebih
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini