maaf email atau password anda salah
Dikejar-kejar pemberi utang dan perusahaan penyewaan pesawat, PT Garuda Indonesia ditengarai merancang skenario bersalin rupa. Garuda akan memperkuat anak usahanya, PT Citilink Indonesia, dengan menyerahkan 20 unit pesawat Airbus 320. Citilink diyakini bisa menjadi ujung tombak untuk mendongkrak pendapatan yang merosot selama pandemi.
Sejumlah perusahaan badan usaha milik negara, seperti Garuda Indonesia dan PTPN, didera masalah keuangan dan likuiditas. Persoalan tersebut berimbas pada kemampuan membayar utang di berbagai bank, termasuk bank-bank BUMN, yang nilainya mencapai puluhan triliun rupiah. Restrukturisasi tak terelakkan.
Garuda Indonesia berupaya menambal penurunan pendapatan dengan mengembangkan layanan kargo. Maskapai national flag carrier itu ingin memperbesar porsi pendapatan dari bisnis kargo hingga 40 persen. Saat ini, kontribusi layanan kargo terhadap pendapatan total baru sekitar 15,87 persen.
DPR mendorong pemerintah segera mengambil keputusan untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Tanpa ada moratorium utang, arus kas perusahaan hanya cukup untuk bertahan dalam waktu singkat. Merosotnya kinerja membuat Garuda sulit memperoleh sisa dana talangan. Kementerian BUMN dikabarkan akan meminta keputusan Presiden: membantu atau membiarkan Garuda gulung tikar.
Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menawarkan program pensiun dini untuk karyawannya yang berusia 45 tahun ke atas. Tumpukan utang dan kerugian yang kian membesar pada masa pandemi memaksa manajemen Garuda menempuh berbagai cara untuk melakukan efisiensi.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.