maaf email atau password anda salah
Jokowi membawa misi kemanusiaan dan perdamaian saat berkunjung ke Ukraina dan Rusia, akhir bulan ini. Meski sulit mengakhiri perang Rusia-Ukraina, misi paling mungkin Presiden Jokowi adalah menciptakan gencatan senjata dan mengakhiri tragedi kemanusiaan.
Harga minyak mentah dunia menguat karena rencana Uni Eropa mengembargo minyak Rusia dan prospek pelonggaran karantina Covid-19 di Cina. Terus naiknya harga minyak membuat anggaran subsidi dan kompensasi BBM dalam APBN 2022 melonjak.
Invasi Rusia ke Ukraina menyulitkan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20 tahun ini. Amerika Serikat dan sekutunya mengancam tidak datang bila Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri puncak pertemuan. Sebaliknya, Rusia menyatakan ingin hadir. Daripada gagal total, ahli hubungan internasional menyarankan konferensi tingkat tinggi di Bali pada November nanti dibatalkan saja.
Kementerian Luar Negeri masih memantau peta politik global menjelang pertemuan tingkat tinggi G20, meski sejumlah negara mulai menyuarakan boikot dampak perang Rusia-Ukraina. Negara Blok Barat menolak hadir di G20 jika Presiden Rusia Vladimir Putin hadir.
Pemerintah mulai membahas rencana kerja dan pagu indikatif APBN 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggarisbawahi beberapa risiko, seperti kenaikan inflasi, pengetatan moneter, dan pengelolaan utang. Tekanan pembayaran pokok dan bunga utang mendorong pemerintah lebih ketat merancang belanja.
Perang telah membawa perubahan besar dalam keseharian Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Meski berada di Jakarta, ia harus mengurus banyak hal hingga terus memantau perkembangan di sana, termasuk nasib keluarganya. Di luar hal itu, ia mengisahkan pengalamannya yang baru empat bulan bertugas di Indonesia.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.