maaf email atau password anda salah
Bengkaknya ongkos penanganan wabah memicu pemerintah melanjutkan siasat "gali lubang tutup lubang". Pemerintah dan Bank Indonesia kembali berbagi beban dalam membiayai penanganan pandemi Covid-19. Bank Indonesia akan membeli surat utang negara senilai Rp 215 triliun pada 2021 dan Rp 224 triliun pada 2022. Bank sentral mewanti-wanti agar uang segar tersebut tidak dipakai untuk urusan di luar kesehatan dan perlindungan sosial.
Pemerintah DKI Jakarta tahun ini mengalokasikan dana Rp 2,1 triliun untuk pos belanja tidak terduga (BTT). Anggaran tersebut sepenuhnya digunakan untuk penanganan wabah Covid-19. Namun saat ini anggaran yang tersisa tinggal 3 persen atau sekitar Rp 84 miliar. Padahal pemerintah tengah membutuhkan dana besar untuk mengatasi lonjakan jumlah kasus.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.