maaf email atau password anda salah


Tak Sulit Mendirikan Klub Buku

Mendirikan klub buku bisa berangkat dari rasa suka pada kegiatan membaca. Tapi perlu strategi untuk menarik massa.

arsip tempo : 171420343254.

Peserta baca buku yang diadakan Jakarta Book Party di Lapangan Banteng, Jakarta, 6 Januari 2024. TEMPO/Bintari Rahmanita. tempo : 171420343254.

Lebih dari 200 orang duduk berkelompok di area taman Lapangan Banteng, Jakarta, pada Sabtu siang, 6 Januari 2024. Mereka terbagi menjadi lebih dari 20 grup. Pada malam Minggu, mayoritas muda-mudi ini menghabiskan waktu dengan kegiatan piknik. Tapi bukan piknik biasa. Bersama Jakarta Book Party, mereka piknik sambil membaca buku.

Kegiatan ini rutin digelar klub buku Jakarta Book Party sejak awal didirikan pada 22 Oktober 2023. Bedanya, kegiatan membaca buku bersama ini kian ramai. Dari 50 orang pada bulan pertama, jumlahnya bertambah empat kali lipat mulai akhir Desember lalu.

Tingginya antusiasme orang-orang yang ingin membaca buku bersama di taman ini jauh dari bayangan Samuel Pratama Pandiangan ketika mendirikan Jakarta Book Party. Berkat strategi promosi di media sosial, kegiatan piknik sambil baca buku ini mampu menjangkau kalangan anak muda pengguna media sosial. 

Samuel tak menyangka pertumbuhan komunitasnya bisa sepesat ini hanya dalam tiga bulan. Target awalnya, kegiatan Jakarta Book Party pada pekan pertama hingga 12 Januari mendatang atau dalam tiga bulan bisa menjaring 10 ribu pengikut di Instagram. Selain itu, kegiatan piknik sambil baca buku bisa konsisten dihadiri 25-40 orang dalam sekali pertemuan. "Itu rencana awal kami," kata Samuel.

Ternyata, pada pekan keempat, jumlah peserta meledak mencapai 50 orang untuk satu kali kegiatan. Capaian ini tentu melebihi ekspektasi Samuel dan rekan-rekannya di Jakarta Book Party.

Satu dari sekian alasan kegiatan klub baca ini begitu diminati adalah tidak adanya persyaratan khusus, seperti pendaftaran. Samuel mengatakan masyarakat hanya perlu datang membawa buku. Lebih bagus lagi bila membawa makanan ringan sendiri. Kalaupun tidak membawa buku, tak jadi masalah. Ia dan kawan-kawannya menyediakan bahan bacaan.

Piknik sambil membaca buku ini tak hanya diminati masyarakat di sekitar Jakarta. Jakarta Book Party menerima permintaan serupa dari berbagai daerah. Karena banyaknya peminat, kegiatan piknik sambil baca buku ini akhirnya menyebar seperti wabah di Bandung, Medan, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar.

Samuel mengatakan cukup mudah mengadakan book party di daerah lain. Bagi peminat yang berinisiatif menggelar di kotanya, Samuel akan membimbing dan memberi tahu jadwal acara hingga prosedur yang mesti dilakukan penyelenggara. 

Bila sudah memahami hal teknis kegiatan, ia dan timnya akan membantu membuatkan flyer dan publikasi di media sosial. "Kami juga bantu perizinan dari jarak jauh, kayak surat-menyurat," ujarnya.

Sekelompok anak muda berkumpul untuk membaca buku bersama di Taman Literasi Blok M, Jakarta. Dok Hestia Istiviani

Klub Buku Semarang juga memanfaatkan media sosial dalam menarik massa. Pendirinya, Firly Aufa, mengaku ada banyak kendala yang dihadapi ketika menghidupkan kembali komunitas yang sempat redup ini. Mahasiswa 20 tahun itu bahkan sempat tidak percaya diri ketika berpromosi. "Cuma ada rasa takut, kayak di Semarang ada enggak sih pembaca buku," ucap Firly.

Melalui akun base di Twitter, Firly pun mempromosikan keberadaan Klub Buku Semarang serta kegiatan Baca Buku Bareng (BBB) di Taman Indonesia Kaya setiap Ahad, pukul 10.30. Strategi ini bisa dibilang cukup berhasil. Firly sempat kewalahan karena banyak anak muda di Semarang yang menghadiri kegiatan BBB. Firly pun makin terkejut ketika jumlah pesertanya menyentuh 50 orang. "Kaget karena banyak juga peminat buku."

Setelah pesertanya kian banyak dalam setiap pertemuan, keraguan dalam diri Firly pun padam. Ia berdiskusi dengan rekan komunitasnya mengenai upaya menjalankan klub tersebut. Akhirnya, mereka sepakat membuat struktur pengurus komunitas. Misalnya, ada pemimpin yang membidangi beberapa kegiatan BBB. Mereka juga mulai merekrut anggota agar pengurusnya bisa beregenerasi.

Pengurus komunitas pun akhirnya berganti tiap enam bulan. Namun, agar berkelanjutan, rekrutmen diadakan per tiga bulan. Dengan demikian, pengurus yang masih menjabat akan membantu anggota baru beradaptasi.

Peserta baca buku yang diadakan Jakarta Book Party di Lapangan Banteng, Jakarta, 6 Januari 2024. TEMPO/Bintari Rahmanita

Pendiri Baca Bareng Jakarta Silent Book Club, Hestia Istiviani, mengatakan tip mendirikan klub baca ialah memastikan pesertanya suka pada kegiatan tersebut dan tahu dengan jelas keinginannya. "Kalau kita enggak clear sama keinginan kita, bisa-bisa enggak awet," ujar Duta Baca DKI Jakarta 2023 itu.

Selama menjalankan Baca Bareng, Hestia mengaku ada kalanya rasa capek dan jenuh mendera. Namun, bila dinikmati dan ada tujuan jelas yang ingin dicapai, hal itu bisa menjadi penyemangat agar bisa konsisten mengelola klub baca.

Yang tak kalah penting adalah menentukan konsep. Sebelum memutuskan konsep klub baca, Hestia menyarankan untuk mencoba berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan buku, baik secara daring maupun luring. Tak lupa juga mengenai sistemnya, seperti diskusi atau membuat keanggotaan.

Hestia sendiri, ketika mendirikan Baca Bareng, memilih menggunakan konsep tanpa keanggotaan. Ia mengaku tidak suka terikat dengan komunitas. Kemudian rencanakan juga bentuk kegiatannya. Misalnya, jika diadakan secara online, perlu dipikirkan pula biaya sewa aplikasi Zoom. "Kalau offline, maunya di mana? Apakah di taman? Taman yang seperti apa? Apakah yang mudah dijangkau transportasi publik?"

Faktor lainnya adalah sumber daya. Saat mendirikan klub buku, kata Hestia, pengurus perlu mempertimbangkan kebutuhan tenaga tambahan untuk mengelolanya atau cukup sendiri. Meski demikian, ia menyebutkan hal-hal itu tak perlu dipusingkan. Bisa dijalani dulu sambil evaluasi.

FRISKI RIANA

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan