Kalau Mau Laku, Buatlah Karya yang Ngejreng
Akademikus seni rupa Willy Himawan ikut penasaran dengan kemunculan tren jual-beli karya seni non-fungible token (NFT). Menurut dia, teknologi ini hadir sebagai medium baru untuk berkarya sekaligus sebagai komoditas. Layak dipelajari dan diselami.
TAK LAMA setelah menjajal perdagangan mata uang kripto pada akhir 2020, Willy Himawan mulai melirik marketplace karya seni non-fungible token (NFT). Dosen seni lukis di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung itu penasaran setelah mendengar keramaian obrolan teman-temannya perihal NFT. "Katanya harga karya seni di sana bisa mahal," ujarnya kepada Tempo, Kamis lalu.
Pria berusia 38 tahun itu lalu mencari tahu soal NFT di Internet d
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini