Menjaring Jagoan Catur Difabel
Adik Rifai, 39 tahun, terkesiap ketika beberapa tahun lalu ia mengetahui bahwa rekan-rekannya sesama tunanetra di Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Cilegon, Banten, mampu bermain catur. Mereka bermain catur dengan cara unik. “Mereka bermain tanpa papan, tapi menggunakan notasi dan mengucapkan langkah bidak-bidaknya,” kata Adik, yang menjabat Ketua Pertuni Cilegon, kepada Tempo, Rabu lalu.
Bukan hanya tunanetra, catur pun rupan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini