Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

3
Oktober
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaTopik 1/2 Selanjutnya
Topik

Berburu Mobil Mainan lewat Lelang

Mirip dengan lelang mobil betulan, suasana semarak selalu terjadi setiap kali penjual mobil mainan mengadakan lelang. Hampir setiap hari, di media sosial ada saja kolektor yang melelang koleksinya. Peminatnya selalu membeludak. Sebagian orang memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Edisi, 3 Oktober 2020
Profile
Tempo
Diecast koleksi San Yasdi Pandia. Dok. Pribadi

Praga Utama
praga.utama@tempo.co.id

Belum genap 24 jam Sie Michael mengunggah foto mobil-mobilan di laman Facebook-nya, Mikesie Garage, puluhan komentar sudah muncul di setiap unggahannya. Isinya sederhana: berupa angka-angka, dari dua digit sampai tiga digit. Angka-angka itu adalah harga penawaran dari para calon konsumen yang ingin membeli mobil-mobilan tersebut. “Biasanya, menjelang penutupan, yang komen akan semakin banyak. Harganya juga akan terus naik,” kata Mike panggilan akrab Michael kepada Tempo, kemarin.

Inilah proses lelang mobil-mobilan (diecast) daring yang rutin digelar Mike hampir saban pekan. Tak seperti di balai lelang peserta akan mengacungkan tangannya untuk menawar di lelang mobil-mobilan ini penawaran dilakukan dengan cara menuliskan harga pada kolom komentar foto barang yang dikehendaki.

Salah satu produk yang diminati banyak calon pembeli di laman Mikesie Garage adalah sebuah miniatur mobil sport Porsche berwarna abu-abu. Kamis lalu, Mike membuka harga Rp 15 ribu untuk Porsche itu. Baru 15 jam diunggah, harga penawarannya sudah mencapai Rp 210 ribu. Harganya diprediksi akan terus naik menjelang penutupan lelang pada Ahad besok.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTUgMDk6NDA6MDUiXQ

Kolektor dan penjual diecast, Sie Michael. Dok. Pribadi

Koleksi diecast milik Sie Michael. Dok. Pribadi

Biasanya, Mike bercerita, menjelang penutupan masa lelang akan muncul penawar yang langsung menembak dengan harga tinggi. “Mereka disebut sniper alias penembak jitu.” Pembeli semacam ini tak mengikuti proses lelang dan bersaing dengan pembeli lain sejak awal. Sebelum pandemi Covid-19, proses lelang mobil mainan didominasi para sniper ini. “Tapi, pada masa pandemi, mungkin orang punya banyak waktu luang di depan komputer ataupun ponsel. Jadi, sekarang lebih banyak peserta yang mengikuti lelang sejak awal pembukaan.”

Ya, meski tren dan hobi mengoleksi diecast sudah lama ada di Tanah Air, pada masa pandemi ini antusiasme kolektor untuk menambah koleksinya terus meningkat. “Dua tahun belakangan memang pasarnya menggila. Dan, pada masa pandemi, peserta lelang jadi semakin ramai,” ujarnya.  

Pria berusia 42 tahun yang memulai berjualan diecast sejak enam tahun lalu itu menduga minat orang mengoleksi mobil mainan makin tinggi karena produk ini bisa mendatangkan keuntungan. “Tak sedikit peserta lelang di Mikesie Garage yang berburu produk bukan untuk dikoleksi, melainkan untuk dijual lagi dengan harga lebih tinggi.”

Mobil mainan, meski terkesan remeh, memang punya banyak peminat. Dari kanak-kanak sampai orang dewasa. Mobil-mobilan berskala 1:64 seukuran kotak korek api adalah yang paling laris di pasaran. Merek-merek yang populer adalah Hot Wheels, Tomica, Takara Tomy, Matchbox, Majorette, dan Kyosho. Mainan ini pun ada banyak alirannya: mirip mobil betulan, mobil fantasi dengan bentuk-bentuk unik, serta mobil-mobilan karakter yang diambil dari komik, film, ataupun animasi.

Toko diecast Mikesie, milik Sie Michael di Senayan Trade Center, Jakarta. Dok. Pribadi

Menurut Mike, belakangan, yang sedang banyak disukai kolektor adalah diecast tiruan dari mobil betulan. “Mobil-mobil keluaran Jepang, seperti Datsun retro, atau mobil sport, sedang populer,” ia menambahkan.

Selain Mike, ada banyak penjual diecast terkenal di Tanah Air, seperti Burjurian Toys, Himtoys, dan Hot Wheels Shop. Para peminat hobi ini pun punya komunitas dengan aliran beragam: ada yang gemar memodifikasi diecast, kolektor mobil-mobilan langka, ataupun penggemar diorama. “Turunannya banyak banget.”

Mike pun tak sekadar memanfaatkan ramainya penggemar diecast dengan berjualan. Ia punya kanal YouTube “Mikesie Garage & Life” yang kontennya terkait dengan hobi ini.

Keberadaan seller dan pelelang mobil-mobilan disukai konsumen karena biasanya mereka mematok harga jauh lebih murah ketimbang harga jual produk serupa di toko. Para pelelang ini bisa menjual diecast seharga 2-3 kali lipat lebih murah ketimbang produk serupa yang banyak dijual di toko mainan dan minimarket.

Karena itu, selain kolektor atau penjual lain, sesi lelang mobil-mobilan kerap dimanfaatkan para orang tua yang ingin membelikan mainan untuk anak-anaknya. Tapi, memang, untuk beberapa jenis diecast yang terbilang langka dan unik, harganya justru bisa jauh lebih tinggi dari harga pasaran karena penawarnya banyak.

Salah satu kolektor diecast yang rutin berburu mainan lewat ajang lelang daring adalah San Yasdi Pandia. Pria berumur 33 tahun yang bekerja di salah satu stasiun televisi swasta itu mengaku baru setahun menekuni hobi ini. “Gue dulu mulainya karena iseng. Tertarik gara-gara lihat teman yang sudah mengoleksi diecast duluan,” kata dia.

Awalnya Yasdi senang mengoleksi mobil mainan karakter, seperti mobil-mobilan Batman, Spiderman, atau yang bergambar tokoh komik lainnya. Dulu hampir setiap pekan dia mengikuti lelang daring di laman para pelapak diecast.

Sie Michael saat membuat konten diecast. Dok. Pribadi

Baru sekitar 10 bulan menggemari mobil mainan, jumlah koleksi Yasdi sudah mencapai 600 buah. “Waktu itu gue benar-benar kalap. Tiap ada lelang dan liat mobil-mobilan unik, pasti ikutan sampai dapat.” Saking kalapnya, ia bahkan pernah membeli satu kardus besar berisi puluhan boks diecast seharga Rp 3,5 juta.

Bagi Yasdi, hobi mengumpulkan diecast ini semacam imbalan bagi dirinya yang sehari-hari sudah lelah bekerja di kantor. “Tahun lalu gue sempat bekerja di dua tempat. Karena itu penghasilannya agak lumayan. Jadi, banyak duit sisa buat beli mainan,” dia berseloroh.

Meski begitu, Yasdi punya trik agar duitnya tak terkuras banyak saat mengikuti lelang. Setiap kali ada penjual yang menawarkan mainan, dia mengecek lebih dulu harga pasaran produk yang diinginkan. Dari situ, Yasdi mematok harga maksimal yang akan ia ajukan di sesi lelang daring. “Gue enggak akan beli kalau harganya sudah lebih dari harga pasaran.”

Sekali waktu Yasdi pernah sangat bernafsu membeli mainan diecast berupa miniatur bus tim basket Chicago Bulls. Dalam paket mainan itu juga terdapat action figure pebasket legendaris Michael Jordan dan Scottie Pippen. Pelapak yang menjual mainan itu sebetulnya membuka harga Rp 15 ribu. Tapi karena peminatnya banyak, harganya pun terus naik.

Yasdi, yang sangat ingin memiliki mainan itu, terus menawar hingga harga penutupannya mencapai Rp 375 ribu. “Gue puas banget pas bisa mendapat mainan ini. Sebab, setelah gue cek, harga pasaran mainan ini di toko bisa mencapai Rp 750 ribu,” tuturnya.

Belakangan, Yasdi mulai mengerem hasratnya mengumpulkan diecast. Selain jumlah mainannya semakin banyak, dia mulai berfokus mengoleksi mobil mainan yang disukainya saja. “Tidak sekalap dulu, apa saja dibeli.”

Sementara dulu Yasdi gemar mengumpulkan mobil karakter, kini dia menyenangi diecast tiruan dari mobil betulan. “Tepatnya jenis Chevrolet Corvette. Gue suka bentuknya,” ujar Yasdi. Meski begitu, ia masih rutin memantau laman media sosial para penjual diecast. Jika ada mobil-mobilan yang dia sukai dan unik, Yasdi tak segan menawarnya alias ngebid.

Koleksi diecast milik Feka. Dok. Pribadi

Bagi kolektor yang merasa sudah kebanyakan “barang simpanan”, menjual kembali koleksinya dengan membuka toko daring di marketplace atau menitipkan lewat pelalang merupakan pilihan menarik. Hal itulah yang belakangan rutin dilakukan Feka Yasmita, seorang guru yang menggemari diecast sejak 2014.

Kini jumlah koleksi Feka tinggal sekitar 500 buah karena ia sudah banyak menjual simpanannya lewat toko online-nya, “Tokone Tole”, ataupun menitipkan lewat pelelang. “Ternyata berjualan diecast lumayan menguntungkan karena saya bisa menjual kembali dengan harga hingga dua kali lipat dari harga yang saya beli saat lelang,” ujar Feka kepada Tempo, Kamis lalu.

Feka menilai hobi mengumpulkan diecast ini tak akan pernah lekang dimakan zaman. “Karena ini hobi lintas generasi.” Kalaupun nanti trennya menurun, menurut Feka, peminat mobil-mobilan akan tetap ada. “Meski para kolektor nanti pensiun, misalnya, orang tua yang mencari mobil-mobilan untuk anak-anaknya akan selalu ada,” kata dia.

Apalagi, dia menambahkan, harga diecast yang dijual para seller tangan kedua, seperti Feka, akan tetap jauh lebih murah ketimbang harga mainan serupa di toko-toko. “Ambil margin enggak usah banyak-banyak. Lebih tinggi sedikit dari harga lelang saja sudah untung, kan?”

Sama seperti Yasdi, Feka mengaku kini lebih menahan diri untuk mengikuti lelang demi menambah koleksi. Tapi kegemaran Feka berburu mobil mainan tetap ada. Sesekali ia memantau laman para penjual diecast. “Kalau ada yang oke, pasti ikutan ngebid,” ujarnya.

Ia lebih gemar mengumpulkan diecast berbentuk mobil VW, Land Rover, atau truk-truk trailer. “Sekarang lagi suka yang retro-retro. Mungkin karena nostalgia juga. Dulu ayah saya punya mobil VW.”  Sebagian koleksinya itu ia simpan dengan rapi di sebuah boks plastik berukuran besar. Ia mengisahkan, jika dihitung, uang yang sudah ia habiskan selama menjalani hobi ini mungkin sudah setara dengan harga sebuah mobil betulan.  


 

 

#Hobi

SebelumnyaTopik 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Berburu Mobil Mainan lewat Lelang
  • Makin Ramai karena Bang Koboi

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Siap Ketok Cipta Kerja

    Dewan Perwakilan Rakyat pekan depan akan mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Sejumlah aturan ketenagakerjaan yang dianggap menghalangi investasi diubah.

    3 Oktober 2020
  • Berita Utama

    Babak Akhir Aturan Sapu Jagat

    Pemerintah menargetkan RUU Cipta Kerja disahkan pada 8 Oktober. Ada 34 peraturan turunan yang juga siap terbit.

    2 Oktober 2020
  • Berita Utama

    Buruh Bersiap Mogok Kerja

    Demonstrasi dan pemogokan akan melibatkan 5 juta pekerja di 25 provinsi.

    2 Oktober 2020
  • Metro

    Pengawasan Berlapis agar Penghuni Taat Protokol  

    Penghuni rumah susun tidak diizinkan membawa tamu masuk ke unit hunian.

    2 Oktober 2020
  • Olah Raga

    Masalah Harry

    Harry Kane akan menjadi ancaman.

    2 Oktober 2020
  • Nasional

    Memerangi Pandemi dari Zona Mikro

    Pembatasan di tingkat desa dianggap lebih efektif menekan penyebaran wabah Covid-19.

    2 Oktober 2020
  • Nasional

    Mengembangkan Alat Tes Buatan Dalam Negeri

    Sejumlah lembaga dan perguruan tinggi mengembangkan alat tes deteksi Covid-19.

    2 Oktober 2020
  • Tamu

    Rebecca Tong: Di Indonesia Banyak Anak Muda Tertarik Musik Klasik

    Musik klasik mengantar Rebecca ke sejumlah panggung dunia. Terakhir, ia menyabet juara pertama kompetisi pengaba perempuan tingkat dunia, La Maestra International Competition 2020, di Paris.

    2 Oktober 2020
  • Nasional

    Tak Bulat Pendapat Soal Obat

    Ahli kesehatan menyatakan peredaran obat Covid-19 jenis Remdesivir harus dengan pengawasan ketat.

    2 Oktober 2020
  • Gaya Hidup

    Tetap Berwisata Meski di Rumah Saja

    Wisata virtual menjadi pilihan unik dan aman dari risiko penularan virus.  

    2 Oktober 2020
  • Olah Raga

    Pembuktian yang Terhebat

    Bielsa dan Guardiola adu taktik di Elland Road.

    2 Oktober 2020
  • Topik

    Berburu Mobil Mainan lewat Lelang

    Mirip dengan lelang mobil betulan, suasana semarak selalu terjadi setiap kali penjual mobil mainan mengadakan lelang. Hampir setiap hari, di media sosial ada saja kolektor yang melelang koleksinya. Peminatnya selalu membeludak. Sebagian orang memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

    2 Oktober 2020
  • iTempo

    Menembak Seperti Dame Lillard

    Di seri ke-21 ini, NBA 2K menghadirkan mekanisme baru untuk melesakkan bola ke keranjang.

    2 Oktober 2020
  • Internasional

    Debat Kedua Trump-Biden Terancam Batal

    Trump dan istrinya, Melania, harus menjalani karantina karena ajudannya dinyatakan positif Covid-19.

    2 Oktober 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Menjajal Peruntungan Produksi Ambulans

    Produsen kendaraan membuat ambulans untuk mendongkrak pendapatan. Pabrik karoseri kebagian jatah.

    2 Oktober 2020
  • Cari angin

    Musim

    Negeri kita hanya punya dua musim, kemarau dan hujan. Tidak seperti negeri lain yang punya empat musim. Namun, jika musim yang tak berkaitan dengan iklim, kita punya banyak. Ada musim durian, rambutan, mangga, dan lainnya.

    3 Oktober 2020
  • Puisi

    Puisi Felix K. Nesi

    Felix K. Nesi adalah penulis puisi dan prosa. Novelnya yang berjudul Orang-Orang Oetimu memenangi sayembara Dewan Kesenian Jakarta pada 2018.

    2 Oktober 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Agar Tak Pusing Mengurus Bungkus

    Tjetak menawarkan jasa produksi kemasan dengan sentuhan teknologi.

    2 Oktober 2020
  • Topik

    Makin Ramai karena Bang Koboi

    Peminat lelang mobil makin ramai. Semakin populer setelah dijadikan konten YouTube.

    2 Oktober 2020
  • Cerpen

    Laut Tak Meminjam, Ia Mencuri

    Cerpen Laut Tak Meminjam, Ia Mencuri karya Sasti Gotama

    2 Oktober 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved