Dokter Kafkaesque
DOKTER KAFKAESQUE
Ramayda Akmal
Di bawah pohon maple, ketika lonceng gereja berdentang enam kali, Kamila menukar sepatu tenisnya dengan sepatu oxford hitam. Ia kemudian berlari dengan perasaan aneh. Setelah sekian lama berbaring, berlari terasa terlalu bebas, seperti tanpa pegangan, seperti mau jatuh. Setelah melewati dua tikungan, berbeloklah ia ke sebuah pintu bangunan bergaya Rococo. Seluruh lorongnya berlapis marmer hitam dan abu-ab
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini