Puisi Liswindio Apendicaesar
arsip tempo : 170228343098.

Liswindio Apendicaesar
Anicca
Di rumah duka aku melihat Buddha
terduduk di samping peti, menemani
ayahmu yang merapalkan perjalanan
kepada hukum karma, untukmu,
dengan berkah dari asap dupa
yang memedihkan mata ibumu
yang menangis. Para tetua berceramah
tentang hidup dan mati, seperti angin
yang tak pernah terlahir, dan selalu
pergi, juga bulan purnama yang hanya
sementara. Kupikir, manusia seharusnya
lebih dari itu:
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini