JAKARTA -- Undangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir pada Rabu lalu menjadi awal karier baru Wishnutama Kusubandio. Di sela santap siang di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan 13, Jakarta Pusat, Erick menawari Tama, panggilan akrab Wishnutama, sebagai Komisaris Utama PT Telekomunikasi Selular Tbk atau Telkomsel.
Kepada Tempo, Tama awalnya tak menyangka akan diserahi jabatan itu. Undangan makan siang pun dia tanggapi biasa saja, mengingat Erick merupakan kawan lamanya. “Itu makan siang sambil bercanda. Cerita-cerita. Bukan hal baru,” ujar mantan Presiden Direktur NET TV itu.
Ternyata, di sela pembicaraan santai tersebut, Erick meminta Tama untuk ikut membantu mengembangkan Telkomsel. Namun Erick tak menyebutkan jabatan yang akan diserahkan. Meski begitu, Tama menanggapi tawaran itu dengan antusias. “Mau-lah pasti. Passion saya di industri digital. Ini menarik. Tapi kan mesti mengerti dulu mau ngapain,” katanya.
Tama mengaku baru mendengar kepastian dirinya diangkat sebagai Komisaris Utama Telkomsel dari Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah beberapa jam setelah pertemuan dengan Erick Thohir. Dia pun dilantik pada keesokan harinya bersama Hendri Mulya Syam dan Nugroho, yang menjabat Direktur Sales dan Direktur Network Telkomsel.
Diserahkan amanat besar ini, Tama mengaku punya banyak asa. Salah satunya ikut membawa Telkomsel menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang mampu memanfaatkan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan. Sebagai pelaku industri media, Tama berupaya mendorong Telkomsel sebagai agregator aneka konten, seperti film, musik, dan produk seni serta hiburan lainnya. Menurut dia, Telkomsel telah memiliki dasar yang kuat untuk pengembangan konten hiburan. Tama pun meminta direksi Telkomsel tidak berpuas diri. “Karena kompetitor yang lain juga tidak berdiam diri. Tidak tidur,” katanya.
Layanan self-service (mandiri) GraPARI Virtual Telkomsel di Jakarta, 24 Agustus 2017. TEMPO/Tony Hartawan
Penunjukan Tama sebagai komisaris utama mengubah kebiasaan lantaran sebelumnya jabatan itu diisi oleh direktur utama Telkom, yang menjadi induk usaha Telkomsel. Sebelumnya, jabatan itu diisi oleh Ririek Adriansyah dan Alex Sinaga.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, Erick Thohir sudah lama mengincar Tama untuk masuk ke Telkomsel sejak dia tak lagi menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tujuannya membenahi kinerja Telkomsel melalui inovasi baru agar bisa setara dengan operator telekomunikasi seluler di negara lain. Namun belum ada tanggapan dari Kementerian BUMN mengenai hal ini.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, berharap Tama membawa angin segar di Telkomsel. "Pengalamannya sebagai bos media sekaligus di kabinet bisa dibawa untuk mendorong direksi mengembangkan bisnis baru," katanya.
Komisaris Utama Telkom, Rhenald Kasali, mengatakan pengangkatan Tama memberikan warna baru. Ia menyebutkan Tama memiliki kemampuan untuk menangkap peluang dari era digitalisasi. “Apalagi Telkomsel saat ini menghadapi era disrupsi, sehingga membutuhkan cara pandang baru untuk menangkap peluang,” ujarnya.
Menurut Rhenald, Wishnutama bisa mendorong direksi Telkomsel, yang dipimpin Setyanto Hantoro, untuk mengembangkan big data, digital service, dan mengikuti perubahan tren gaya hidup. Dia juga berharap Telkomsel akan membangun kolaborasi besar dengan banyak start-up, dari investasi ventura hingga pengembangan digital ekosistem. Terlebih lagi, Tama menempati posisi sentral di industri e-commerce, yaitu sebagai Komisaris Tokopedia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | VINDRY FLORENTIN