Butoh Katsura hingga Roh Indonesia
Setelah menanggalkan sehelai kain, Katsura Kan menaruh lilin dan seikat bunga di lantai. Serbuk putih melumuri sekujur tubuhnya yang bertelanjang dada, dari kepalanya yang plontos sampai ke mata kaki. Diiringi suara gamelan yang ditabuh pelan, seniman dari Kyoto tersebut berjalan ke tengah arena.
Di bawah sorot lampu biru tua, di tengah suara desir air yang menggema dan menyeret imajinasi penontonnya ke dasar samudra, sang maestro butoh itu memu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini