MANILA - Pengadilan Antikorupsi Filipina menolak upaya pemerintah untuk mengklaim harta miliaran dolar dalam bidang seni, properti, dan investasi dari keluarga dan rekan-rekan almarhum mantan Presiden Ferdinand Marcos. Pengadilan menyatakan pemerintah gagal membuktikan kasus kejahatan Marcos.
Pemerintah, menurut pengadilan, gagal membuktikan bahwa Marcos dan koleganya berkonspirasi mendapatkan kekayaan yang tidak sah. "Bukti yang diajukan tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bertindak sebagai boneka, nominasi, dan/atau agen terdakwa Marcoses dalam memperoleh karya seni, pakaian, perhiasan, atau real estat bernilai miliaran peso," demikian pernyataan pengadilan, kemarin.
Dilansir Reuters, pemerintah Filipina menuduh Marcos dan istrinya, Imelda, memperoleh karya seni bernilai tinggi, perhiasan, properti, dan saham secara ilegal. Cara itu, antara lain, diduga melalui bantuan dari seorang mantan pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis. Selama 20 tahun berkuasa, Marcos, keluarga, dan kroninya diduga mengumpulkan sekitar US$ 10 miliar. Adapun pengacara Imelda menolak berkomentar dan mengatakan harus berbicara dulu dengan kliennya.
REUTERS | SUKMA LOPPIES