Kalau Dosen Berburu Scopus
Joki artikel ilmiah marak di kampus karena dosen didorong untuk menghasilkan banyak artikel di jurnal terindeks Scopus.
Akademikus di kampus tak henti mencoreng muka sendiri karena terjebak aturan dan kompetisi yang tak sehat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi harus memahami kondisi riil ini serta segera mengubah aturan-aturan yang mengkolonisasi dan membebani dosen. Kampus harus dikembalikan kepada muruahnya sebagai pengembang ilmu pengetahuan.
Kasus mutakhir adalah laporan Kompas pada 10-13 Februari lalu mengenai praktik perjokian penulis
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini