Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

26
Januari
2021
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaOpini 1/1 Selanjutnya
Opini

Beras, Inflasi, dan Kemiskinan

Fluktuasi harga pangan, harga pangan yang stabil tinggi, dan inflasi akan menekan daya beli konsumen. Saat pandemi belum reda, instabilitas harga pangan kian memperdalam luka rakyat.

Edisi, 26 Januari 2021
Oleh: Tempo
Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni
  • - Hampir bisa dipastikan bahwa angka kemiskinan tahun ini bakal bertambah.
  • - Stabilitas harga pangan masih jauh dari selesai dan makin menekan masyarakat miskin. .
  • - Dalam lima tahun terakhir, beras menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar.

Khudori

Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) dan Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP), Penulis Buku Ironi Negeri Beras

Angka kemiskinan September 2020 semestinya sudah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 Januari 2021. Karena pandemi, BPS ada kemungkinan baru merilis pada Februari nanti. Namun hampir bisa dipastikan bahwa angka kemiskinan bakal bertambah. Pada awal masa pandemi, Maret 2020, kemiskinan sudah melonjak menjadi 9,6 persen (enam bulan sebelumnya 9,1 persen) dan pengangguran per Agustus 2020 melonjak menjadi 7,07 persen (setahun sebelumnya 5,23 persen). Angka kemiskinan kini berpeluang melompat ke atas 10 persen setelah pada 2018 untuk pertama kalinya bisa ditekan di bawah satu digit.

Meskipun ada optimisme bahwa tahun ini keadaan dapat membaik, ekonomi belum sepenuhnya akan pulih. Mesin ekonomi belum panas. Seluruh perkara ini disebabkan oleh penanganan pandemi yang belum jelas ujungnya. Ini membuat sebagian pabrik tutup, usaha berhenti, pariwisata lumpuh, logistik tersendat, kantor sepi, dan perdagangan lesu. Ekonomi pun lunglai. Akibatnya, pendapatan menyusut dan orang yang dipecat atau kehilangan pekerjaan semakin bejibun. Ujung dari semua ini adalah barisan orang miskin dan penganggur semakin panjang.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMjEgMjI6MjU6NDciXQ

Resesi dan krisis, termasuk pandemi kali ini, membawa hikmah tak terduga. Salah satunya, orang dipaksa bersikap realistis: memprioritaskan kebutuhan primer-hakiki. Mengacu pada piramida Abraham Maslow, tatkala pandemi, manusia saat ini sukarela menggeser kebutuhan dari puncak (aktualisasi diri dan esteem) ke dasar piramida: makan, kesehatan, dan keamanan jiwa-raga. Agar terlindungi dari sengatan virus Covid-19, imunitas tubuh harus terjaga. Asupan makanan bergizi menjadi penting.

Masalahnya, bagi warga miskin, akses pada asupan makanan bergizi tidak selalu terjangkau oleh kantong. Warga miskin, juga mereka yang masuk kelompok 40 persen berpenghasilan terbawah dan kategori hampir atau rentan miskin, mengeluarkan mayoritas uangnya untuk pangan. Ini terpotret dari sumbangan garis kemiskinan makanan yang porsinya sebesar 73,86 persen dari pengeluaran rumah tangga pada Maret 2020. Hanya 26,14 persen pengeluaran mereka untuk non-makanan. Implikasinya, stabilitas harga pangan menjadi kebutuhan mutlak. Harga pangan naik atau turun bakal berpengaruh langsung pada jumlah warga miskin.

Celakanya, stabilitas harga pangan masih jauh dari selesai. Ini tampak dari porsi inflasi pangan dalam inflasi total masih besar. Sebetulnya, kinerja pengendalian inflasi pemerintah semakin baik. Indonesia juga kian terbiasa memitigasi fluktuasi ekonomi global. Selama 2014-2020, inflasi terus turun, dari 8,36 persen (2014) menjadi 3,35 persen (2015), 3,02 persen (2016), 3,61 persen (2017), 3,13 persen (2018), 2,72 persen (2019), dan 1,68 persen (2020). Kecuali pada 2017, bila dilihat dari sumbernya, pengendalian inflasi masih menyisakan masalah.

Selama tujuh tahun itu, inflasi rendah karena kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan inflasi inti terkendali. Sebaliknya, inflasi didorong oleh harga pangan (volatile foods). Pada 2014, andil pangan (bahan pangan, pangan olahan, dan tembakau) baru menyumbang 40,31 persen dari inflasi sebesar 8,36 persen. Namun, pada 2015, andil pangan pada inflasi naik menjadi 61,19 persen dari total inflasi sebesar 3,35 persen dan naik lagi menjadi 70,1 persen dari total inflasi 3,01 persen pada 2016. Khusus 2017, andil pangan hanya 26 persen dari inflasi yang 3,61 persen. Tapi dalam tiga tahun terakhir sumbangan inflasi pangan kembali naik: 43 persen dari 3,13 persen (2018), 56 persen dari 2,72 persen (2019), dan 54 persen dari 1,68 persen (2020). Ini pertanda instabilitas harga pangan masih terjadi.

Jika ditilik dari komoditas pangan penyumbang inflasi, dua tahun terakhir mulai terjadi pergeseran. Selama 2014-2018, posisi beras sebagai penyumbang inflasi mendominasi. Dari 11 komoditas pangan dalam lima tahun itu, beras bersama daging ayam ras, ikan segar, dan mi menjadi penyumbang inflasi empat kali; disusul telur ayam dan bawang merah (tiga kali); cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan gula pasir (dua kali); serta bawang putih (sekali). Posisi beras pun di urutan penting: 1-3 kontributor inflasi terbesar.

Dalam dua tahun terakhir (2019-2020), hanya pada 2020 beras menjadi penyumbang inflasi pangan. Itu pun di posisi minor: 15 dari 20 komoditas. Sebaliknya, peran cabai (merah dan rawit), minyak goreng, bawang (merah dan putih), dan telur serta daging ayam semakin mendominasi. Di satu sisi, ini patut disyukuri. Dari 13 komoditas penyumbang garis kemiskinan makanan, posisi beras amat dominan, yakni 22,76 persen dari pengeluaran rumah tangga miskin. Kala harga beras naik tinggi, hampir pasti kemiskinan akan naik juga. Di sisi lain, pergeseran peran ini menandakan masalah inflasi pangan masih jauh dari selesai.

Fluktuasi harga pangan, harga pangan yang stabil tinggi, dan inflasi akan menekan daya beli konsumen. Bagi rakyat, terutama yang miskin, inflasi akan menggerogoti daya beli mereka. Inflasi akibat instabilitas harga pangan akan mengekspose warga miskin pada posisi rentan. Karena itu, para ekonom menyebut inflasi sebagai "perampok uang rakyat". Jumlah warga miskin tidak kunjung turun secara signifikan dalam satu dekade terakhir karena instabilitas harga pangan dan harga pangan yang tinggi masih menjadi rutinitas berulang. Tatkala pandemi belum reda, instabilitas harga pangan kian memperdalam luka rakyat. [*]


#Covid-19 #Beras | Gabah dan masalahnya #Inflasi Indonesia #Politik Pangan #Kemiskinan

SebelumnyaOpini 1/1 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Beras, Inflasi, dan Kemiskinan

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    KEJAR TAYANG ALIRAN MODAL

    Pemerintah terus berburu pemilik modal untuk memenuhi target aliran dana asing melalui Lembaga Pengelola Investasi. Dana pensiun negara-negara Eropa dan Amerika Utara dibidik untuk menambal kekurangan.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Siasat Menjaring Pemodal Baru

    Dana pensiun dari Kanada dan negara Eropa dikabarkan tertarik masuk proyek infrastruktur.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Menjaga Transparansi Lembaga Pengelola Investasi

    Keputusan awal dewan pengawas akan menjadi fondasi bagi dewan direktur melaksanakan tugas.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Setelah Lembaga Investasi Terbelit Korupsi

    Skandal 1MDB menjadi pertimbangan pemerintah saat menyaring anggota dewan pengawas LPI.

    25 Januari 2021
  • Berita Utama

    Modal Awal sebagai Pemikat

    Pemerintah merangsang masuknya modal asing melalui pemberian modal senilai total Rp 75 triliun kepada LPI.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Ekspektasi Tinggi Lembaga Investasi

    DPR meminta pengurus LPI selalu terbuka kepada masyarakat.

    26 Januari 2021
  • Editorial

    Klaim Jumbo Lembaga Pengelola Investasi

    Tim ekonomi Presiden Joko Widodo harus menghitung ulang efektivitas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang diklaim mampu menarik dana besar dari luar negeri.

    25 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pemerintah Ubah Strategi Reforma Agraria

    Perwakilan masyarakat sipil akan masuk dalam Gugus Tugas Reforma Agraria.

    25 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Polisi Akan Turut Tangani Penyelesaian Konflik Agraria

    Penegak hukum dinilai kerap melakukan kriminalisasi.

    26 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Membagi Ulang Lahan, Menekan Konflik

    Program reforma agraria diharapkan mengurangi konflik lahan.

    25 Januari 2021
  • Ilmu dan Teknologi

    Jamur Perusak Kekebalan Tubuh

    Aspergillus fumigatus membuat sel kekebalan tak bisa saling berkomunikasi.

    25 Januari 2021
  • Metro

    Rp 8,3 Miliar untuk Satgas Covid-19 RW

    Sejumlah permukiman di Jakarta Utara relatif terbebas dari penularan karena peran tokoh lokal yang tergabung dalam satuan tugas tingkat rukun warga.

    25 Januari 2021
  • Metro

    Zona Merah DKI  

    Pemerintah DKI Jakarta masih menerapkan kebijakan wilayah pengendalian ketat (WPK) pada wilayah rukun warga (RW) yang memiliki tingkat penularan tinggi.

     

    25 Januari 2021
  • Metro

    Berharap pada Rumah Sakit Alternatif

    Pemerintah daerah di sekitar Jakarta berupaya menyediakan ruang perawatan baru karena jumlah pasien Covid-19 melonjak secara signifikan.

    26 Januari 2021
  • Metro

    Karena Risiko Penularan Lebih Kecil

    Restoran dan kafe yang mengusung konsep outdoor semakin diminati masyarakat pada masa pandemi.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Kondisi Wabah Diprediksi Lebih Buruk dari Data Pemerintah

    Angka kasus positif harian diperkirakan lebih besar dari data yang diumumkan lantaran masih banyak masyarakat yang lolos dari pelacakan kontak erat pasien Covid-19.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Pemerintah Berjanji Benahi Data Pengetesan

    Epidemiolog menyebutkan pengetesan Covid-19 di Indonesia salah sasaran dan kurang sasaran.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Krisis Bangsal, Pasien Kritis

    Pasien Covid-19 kesulitan mendapatkan ruang perawatan karena kapasitas ruang perawatan yang sudah penuh.

    26 Januari 2021
  • Nasional

    Deforestasi Diduga Jadi Pemicu Banjir di Berbagai Daerah

    Penggundulan hutan di 14 provinsi yang dilanda banjir dan tanah longsor hampir mencapai 1 juta hektare.

     

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Deforestasi di Hulu Bencana di Hilir

    Bencana terjadi tidak hanya karena faktor hujan, tapi juga akibat deforestasi dan kerusakan lingkungan yang masif.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Pemerintah Klaim Upaya Penghijauan Sesuai dengan Komitmen Internasional

    Upaya penghijauan pemerintah dianggap bukan angka sebenarnya karena menghitung penanaman di area hutan tanaman industri.

    26 Januari 2021
  • Nasional

    Menpora Zainudin Amali Minta Masterplan PON 2024 segera Dibahas

    Pesta olah raga nasional 2024 akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara.

    26 Januari 2021
  • Opini

    Beras, Inflasi, dan Kemiskinan

    Fluktuasi harga pangan, harga pangan yang stabil tinggi, dan inflasi akan menekan daya beli konsumen. Saat pandemi belum reda, instabilitas harga pangan kian memperdalam luka rakyat.

    25 Januari 2021
  • Ragam

    Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Kian Sesak

    Terjadi lonjakan jumlah kasus Covid-19 di lima provinsi di Jawa.

    25 Januari 2021
  • Ragam

    Makin Menipis

    Kapasitas tempat tidur isolasi dan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di Indonesia menipis.

    25 Januari 2021
  • Info Tempo

    Dana Desa Berdampak Positif Bagi Peningkatan Aktivitas Ekonomi Desa.

    Hasil estimasi ekonometrika dengan data nasional menunjukkan bahwa selama pandemi sejauh ini dana desa berdampak positif bagi peningkatan aktivitas ekonomi desa.

    26 Januari 2021
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved