Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

31
Maret
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya
Opini

Kapitalisme Rakus dan Wabah Corona

Dalam pengantar buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, Fred Magdoff dan John Bellamy Foster (2017) menyitir Teorema Ketidakmungkinan dari Herman Daly, yang menyatakan bahwa ekonomi tidak mungkin bisa tumbuh secara tidak terbatas dalam lingkungan yang terbatas.

Edisi, 31 Maret 2020
Oleh: Tempo
tempo/imam yunni

Yoppie Christian
Sosiolog dari Fakultas Ekologi Manusia IPB

Dalam pengantar buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, Fred Magdoff dan John Bellamy Foster (2017) menyitir Teorema Ketidakmungkinan dari Herman Daly, yang menyatakan bahwa ekonomi tidak mungkin bisa tumbuh secara tidak terbatas dalam lingkungan yang terbatas. Teorema ini berangkat dari pandangan mustahilnya ihwal memperluas modus produksi dan konsumsi rakus gaya Amerika Serikat karena dunia telah berada di ambang batas daya dukungnya. Namun, apa yang terjadi saat ini, baik di negara kapitalis utama maupun kapitalisme pinggiran seperti Indonesia, pertumbuhan justru digenjot dan eksploitasi sumber daya ditingkatkan. Mitos pertumbuhan diabaikan, seolah-olah dunia masih penuh dengan sumber daya bagi tujuh miliar kepala lebih saat ini.

Sulit sekali untuk mengingatkan kembali bahwa kapitalisme yang memuja produksi dan konsumsi tanpa batas (bukan berdasarkan kebutuhan) dan akumulasi kapital sebesar-besarnya merupakan sumber masalah pada lingkungan dan manusia saat ini. Yuval Noah Harari dalam Homo Deus (2018) menyampaikan kembali bahwa salah satu ancaman terbesar bagi ras manusia saat ini adalah virus-virus baru yang tak diketahui dari mana asalnya.

Sejak wabah sindrom saluran pernapasan akut (SARS), flu burung, ebola, dan flu babi, kita telah menyaksikan virus ini menjadi semakin kuat dan globalisasi semakin memudahkan penyebarannya. Semua virus itu berhubungan dengan satwa. Artinya, ada interaksi antara manusia dan non-manusia yang seharusnya tidak terjadi, seperti layaknya pada masa sebelum ada domestikasi dan perdagangan satwa.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTQgMTc6NDA6MjIiXQ

Saat ini satwa tak hanya berinteraksi dengan manusia, tapi juga berebut ruang dengan manusia. Alokasi modal alam yang seharusnya untuk satwa liar terserap habis untuk ekonomi manusia (Zcech dan Daly, 2017). Akibatnya, semua elemen ekologi saling terhubung. Hilangnya satu rantai dalam siklus alami satwa akibat campur tangan manusia menciptakan celah yang akhirnya memukul balik manusia.

Momen perang global melawan pandemi Covid-19 ini semestinya menjadi kesempatan bagi para pemimpin dunia dan kita selaku ras manusia untuk berhenti sebentar, merendahkan hati di depan alam, untuk tidak berlaku business as usual. Angka 5.000 atau 8.000 orang yang tewas bukan hanya statistik. Mereka korban dari kerakusan sistem produksi kapitalisme dan konsumerisme gila-gilaan di seluruh dunia. Saatnya untuk menanggalkan keangkuhan kita dan meninggalkan mitos pertumbuhan yang sesat.

Dengan kegundahan seperti itu, tersiar kabar bahwa pemerintah sedang “wakuncar” dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk mendukung percepatan implementasi omnibus law. Undang-undang sapu jagat ini adalah instrumen untuk percepatan pertumbuhan, akumulasi investasi berbasis industri, dan cara cepat untuk mendapatkan pendapatan bagi negara. Watak regulasi ini adalah pro-modal dan pro-utang, yang berimplikasi langsung pada sumber daya alam. Jika omnibus law tetap dilaksanakan, sumber daya alam kembali akan diusik serta ketegangan antara manusia dan alam kembali menguat.

Dari kacamata studi bencana, ini sama saja dengan membesarkan ancaman dan meningkatkan kerentanan. Kapitalisme bencana, seperti dikonsepsikan oleh Naomi Klein dalam Shock Doctrine (2007), menemukan momentum yang tepat. Saat energi dan perhatian semua orang terfokus pada wabah corona, omnibus law justru berjalan tanpa koreksi dan bencana akan menjadi alasan bagi kapital untuk masuk lebih deras dan menghancurkan manusia dari struktur kelas rendah dan negara terlemah.

Karena itu, setidaknya ada empat hal yang mesti dilakukan setelah pandemi Covid-19 tertangani. Pertama, pemerintah berani menetapkan untuk menghentikan pertumbuhan sebagai acuan ekonomi. Saatnya Indonesia mempraktikkan degrowth atau pertumbuhan relatif nol dengan mengoptimalkan kembali pemenuhan kebutuhan sumber daya secara lokal-nasional sesuai dengan kebutuhan dalam negeri dan surplus sebagai bahan ekspor. Singkatnya, pemerintah mengimplementasikan ekonomi berbasis keberlanjutan sumber daya. Di tingkat praktis, pemerintah tidak memaksakan penetapan omnibus law sebelum ada kajian akademis multidisiplin yang memadai dan bermuatan mitigasi berbasis risiko.

Kedua, pemerintah lebih melakukan konservasi terhadap sumber daya alam hayati ketimbang eksploitasi besar-besaran. Seluruh dunia kini mengalami guncangan. Negara yang masih memiliki tingkat keamanan pangan dan sumber daya yang tinggilah yang punya kekuatan bertahan. Indonesia berpeluang membangun competitiveness dari sini tanpa harus mendasarkan diri pada industri ekstraktif berbasis investasi dan utang.

Ketiga, belajar dari wabah di Cina, Vietnam, dan Kuba, kunci sukses keluar dari krisis adalah kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah, tindakan cepat sebelum keresahan sosial terjadi, dan kepercayaan pada sains untuk menyelesaikan masalah. Indonesia diharapkan memperbaiki tata laksana mitigasi risiko masif seperti ini secara terlembaga.

Keempat, ini periode terakhir kepemimpinan Joko Widodo. Suatu penghargaan dan citra positif pada pemimpin bisa diperoleh jika ia mampu mengantar seluruh bangsa keluar dari krisis serta mengajak bangkit di atas kekuatan sendiri, bukan dengan infrastruktur dan tabungan negara yang besar tapi rapuh karena utang luar negeri.

Namun, jika tetap berkeras dan tidak belajar dari corona, Indonesia sedang menggali kuburnya sendiri. Semoga bangsa ini dilindungi dan dijauhkan dari keputusan-keputusan yang salah oleh pemimpinnya.



SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Kapitalisme Rakus dan Wabah Corona
  • Lockdown dan Urgensi Peraturan Pemerintah

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Pembatasan, Karantina, atau Darurat Sipil...

    ...masyarakat malah bingung.

    31 Maret 2020
  • Berita Utama

    Pusat Terus Mengulur Opsi Karantina

    Pemerintah akan mengeluarkan peraturan tentang pembatasan sosial berskala besar dalam satu-dua hari ini.

    31 Maret 2020
  • Berita Utama

    Pemerintah Menjamin Pasokan Logistik

    Distribusi sejumlah komoditas, termasuk telur ayam, terganggu kebijakan karantina mandiri.

    31 Maret 2020
  • Berita Utama

    Daerah Mengklaim Sudah Lakukan Pembatasan Sosial Skala Besar

    Melihat pemakaman jenazah, pasien Covid-19 di Jakarta diperkirakan lebih dari 9.000 orang.

    31 Maret 2020
  • Nasional

    Sekolah Rumuskan Metode Penilaian Belajar dari Rumah

    Materi Covid-19 menjadi mata pelajaran wajib sekolah di Jawa Barat.

    31 Maret 2020
  • Internasional

    Eropa Terancam Retak karena Covid-19

    Jerman menilai obligasi bukanlah cara yang tepat untuk melawan dampak pandemi.

    31 Maret 2020
  • Opini

    Kapitalisme Rakus dan Wabah Corona

    Dalam pengantar buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme, Fred Magdoff dan John Bellamy Foster (2017) menyitir Teorema Ketidakmungkinan dari Herman Daly, yang menyatakan bahwa ekonomi tidak mungkin bisa tumbuh secara tidak terbatas dalam lingkungan yang terbatas.

    31 Maret 2020
  • Metro

    Korban Corona di Kos-kosan Tak Terdata di Puskesmas

    Pegawai Lembaga Manajemen Aset Negara itu meninggal dua hari sebelumnya dan dinyatakan positif Covid-19.

    31 Maret 2020
  • Internasional

    Tiada Kata Berpisah bagi Korban Corona

    Virus ini merenggut kesempatan keluarga untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir.

    31 Maret 2020
  • Opini

    Lockdown dan Urgensi Peraturan Pemerintah

    Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang masif dan sulit dideteksi membuat pemerintah benar-benar bekerja keras mengatasinya.

    31 Maret 2020
  • Editorial

    Darurat Bencana Bukan Darurat Sipil

    Pernyataan Presiden Joko Widodo perihal pembatasan sosial berskala besar dengan penerapan darurat sipil memunculkan kebingungan baru.

    31 Maret 2020
  • Metro

    Tugas Tambahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

    Puskesmas ikut melakukan contact tracing hingga memantau kesehatan ODP dan PDP.

    31 Maret 2020
  • Kesehatan

    Garam Berlebihan Ganggu Imun Tubuh

    Hasil riset terbaru mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi garam yang tinggi tidak hanya berdampak buruk untuk tekanan darah, tapi juga sistem kekebalan tubuh seseorang.

    31 Maret 2020
  • Ilmu dan Teknologi

    Bilik Disinfektan Tak Efektif Cegah Covid-19

    Penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Gaji ASN Jawa Barat Dipotong untuk Penanggulangan Corona

    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ia bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum dan seluruh aparat sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi sepakat memotong gaji atau tunjangannya untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19.

    31 Maret 2020
  • Metro

    Jiwa-jiwa Sosial yang Tumbuh di Masa Sulit

    Pembatasan interaksi sosial membuat pekerja harian kehilangan pendapatan.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Waktu Tunggu Kereta MRT Menjadi 20 Menit

    PT MRT Jakarta memperpanjang waktu tunggu (headway) kereta MRT dari 10 menjadi 20 menit mulai kemarin.

    31 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Permintaan Beras Mulai Meningkat

    Polisi akan dilibatkan untuk mengamankan pasokan pangan.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terus Berjalan

    Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus berjalan meski Indonesia dilanda pandemi virus corona (Covid-19).

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Pengusaha Bus Berharap Pemerintah Kucurkan Bantuan Tunai

    Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono mengatakan seluruh pengusaha perusahaan otobus akan menghentikan operasional armadanya, khusus trayek Jakarta mulai kemarin.

    31 Maret 2020
  • Parameter

    Permintaan Adopsi Hewan Piaraan Meningkat

    Sejak ada imbauan stay at home akibat wabah virus corona, di Amerika Serikat permintaan mengadopsi hewan piaraan meningkat.

    31 Maret 2020
  • Nasional

    Penundaan Pilkada Timbulkan Sejumlah Persoalan

    DPR mengingatkan pemerintah dan KPU untuk mengantisipasi sejumlah kendala yang muncul akibat penundaan pilkada 2020.

    31 Maret 2020
  • Nasional

    Pilkada Serentak Ditunda Paling Lama Satu Tahun

    Ada tiga opsi jadwal penundaan pilkada serentak.

    31 Maret 2020
  • Nasional

    KPK Mengklaim Proses Seleksi Pejabat Internal Sudah Transparan

    Pengisian empat jabatan internal KPK dianggap tak pernah diumumkan secara terbuka.

    31 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Lembaga Jasa Keuangan Selektif dalam Restrukturisasi Pinjaman

    Keringanan akan diberikan kepada debitur yang terkena dampak virus corona.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Tahanan ISIS Kabur dari Penjara Suriah

    Sejumlah tahanan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melarikan diri dari penjara Ghweran di Kota Hasakah, Suriah.

    31 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pengelola Jalan Tol Bersiap Revisi Target Bisnis

    Berharap ada kompensasi karena rencana bisnis meleset.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Amerika Usut Pekerja Anak Industri Kakao

    Otoritas kepabeanan Amerika Serikat menyelidiki dan meminta para pedagang kakao untuk melaporkan jika menemukan pekerja anak dalam rantai pasokan industri kakao di Pantai Gading.

    31 Maret 2020
  • Olah Raga

    Jonatan Jaga Kondisi

    Tak ada turnamen internasional hingga Mei mendatang.

    31 Maret 2020
  • Peristiwa

    Singapura Tolak Legalkan Hubungan Sesama Jenis

    Pengadilan Tinggi Singapura kemarin menolak permohonan peninjauan kembali hukum warisan kolonial Inggris soal pelarangan homoseksual.

    31 Maret 2020
  • Olah Raga

    Anggaran Pemusatan Latihan Nasional Membengkak

    Olimpiade ada kemungkinan dimulai pada 23 Juli 2021.

    31 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Industri Otomotif Akan Kurangi Produksi

    Produsen kendaraan mempertimbangkan penghentian produksi sementara.

    31 Maret 2020
  • Olah Raga

    Serangan untuk Olivier Giroud

    Buntut terdepaknya Benzema dari tim nasional Prancis.

    31 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Penyaluran Kredit Terus Digenjot

    Industri multifinance memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan sebesar 0-1 persen.

    31 Maret 2020
  • Olah Raga

    Mencari Bek Kanan Terbaik Inggris

    Alexander-Arnold lihai menyerang, Wan-Bissaka kuat bertahan.

    31 Maret 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved