LIVERPOOL — Petaka bagi Chelsea terjadi pada menit ke-21 dalam laga melawan Everton dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2020/2021, Ahad lalu. Saat itu penjaga gawang Edouard Mendy menjatuhkan penyerang Everton, Dominic Calvert-Lewin, di kotak penalti di Stadion Goodison Park.
Mendy salah mengantisipasi bola. Alih-alih menerkam bola, penjaga gawang berkebangsaan Senegal itu justru melanggar Calvert-Lewin. Wasit Jonathan Moss tanpa ragu langsung menunjuk titik putih.
Saat penalti pun Mendy salah mengantisipasi sepakan Gylfi Sigurdsson. Celakanya, hingga akhir laga, The Blues gagal membalas gol. Padahal, dalam laga tersebut, Chelsea sudah tampil dominan dengan menguasai 72 persen pergerakan bola.
Seketika fan dan media Inggris mempertanyakan kesalahan Mendy. Maklum, pria berusia 28 tahun itu menjadi idola baru Chelsea sejak bergabung pada September lalu. Mendy dibeli dari klub Liga 1 Prancis, Stade Rennais, seharga 24 juta euro atau lebih dari Rp 400 miliar.
Mendy seketika menjadi solusi loyonya lini pertahanan Chelsea. Sebelumnya, kiper utama Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tampil angin-anginan. Pemain berusia 26 tahun itu kerap bikin kesalahan yang berujung kebobolan.
Sejauh ini catatan penampilan Mendy masih bagus. Buktinya, dalam 14 penampilan di semua kompetisi, ia baru kebobolan lima kali. Sisanya, dalam sembilan laga, ia mencatatkan clean sheet alias tak kemasukan bola.
Bagi fan Chelsea, Mendy seperti pembelian kejutan. Sebab, pemain yang tak terlalu diharapkan oleh penggemar Si Biru ini justru tampil paling menonjol. Sebaliknya, deretan penyerang mahal yang dibeli Chelsea, seperti Timo Werner, Hakim Ziyech, dan Kai Havertz, sampai saat ini belum menunjukkan kilau terbaiknya.
Manajer Chelsea, Frank Lampard, membela Mendy. Menurut pelatih berusia 42 tahun itu, Mendy sudah tampil gemilang seperti biasa. "Gol kekalahan Chelsea bukan kesalahan dia," ucap Lampard.
Menurut dia, kesalahan yang dilakukan Mendy masih wajar. Lampard justru kecewa atas mentalitas timnya yang gagal membalikkan keadaan. Padahal Olivier Giroud cs punya peluang mencetak lebih dari satu gol ke gawang Jordan Pickford.
"Kami tidak layak kalah. Tapi, di sisi lain, penampilan tim tak sesuai dengan harapan kami," kata mantan manajer Derby County itu.
Lampard berharap kesalahan Mendy tak akan mempengaruhi mentalnya. Sebab, Chelsea punya jadwal padat bulan ini di Liga Primer. Besok malam, Si Biru akan bertandang ke Stadion Molineux, markas Wolverhampton Wanderers. Chelsea harus meraih kemenangan untuk menjaga asa bertahan di papan atas klasemen sementara Liga Primer.
Sejumlah media Inggris memprediksi Lampard masih akan mempercayakan posisi kiper kepada Mendy, besok malam. Menurut mereka, mantan pemain Stade Reims itu bakal bangkit dan memburu torehan clean sheet miliknya.
Mantan bek United, Rio Ferdinand, pernah memuji Mendy sebagai salah satu calon bintang di bawah mistar. Secara fisik, Ferdinand yakin Mendy punya modal bagus untuk menjadi tembok tebal di Chelsea.
"Hal yang paling saya suka adalah Mendy selalu bisa menempatkan diri di posisi yang tepat. Dia seperti bisa membaca langkah lawan," kata pria berusia 42 tahun itu.
Kini Mendy harus membuktikan kepercayaan dan pujian yang sudah diberikan kepadanya. Namun Wolves bukan lawan mudah. Tim asuhan Nuno Espirito Santo itu punya kecepatan dan permainan menekan yang menyulitkan.
Di atas kertas, gerombolan Serigala Molineux lapar kemenangan. Sebab, dalam dua laga terakhir di Liga Primer, mereka menelan kekalahan. Paling anyar, Wolves takluk 0-1 oleh Aston Villa, Sabtu pekan lalu.
SPORTSMOLE | GOAL | FOOTBALL LONDON | INDRA WIJAYA
Kepercayaan Chelsea untuk Mendy