JAKARTA - Chico Aura Dwi Wardoyo cukup percaya diri menghadapi lawan-lawannya dalam turnamen internal pemusatan latihan nasional di Cipayung, Jakarta. Dalam laga penyisihan Grup F hari pertama kemarin, ia dengan mudah menaklukkan Yohanes Saut Marcelino dan Alvi Wijaya Chairullah.
Chico, yang menjadi unggulan keempat, hampir mendominasi dalam dua pertandingan yang digelar pada pagi dan sore hari itu. Ia mengalahkan Yohanes hanya dalam waktu 30 menit. Sedangkan menghadapi Alvi, ia hanya butuh waktu 30 menit untuk menyudahi permainan.
"Dari awal saya berusaha mengeluarkan permainan saya. Apa yang sudah saya dapatkan di latihan, saya coba terapkan di pertandingan,” kata Chico.
Ia sudah mengantisipasi permainan lawan yang sudah dikenalnya dalam latihan sehari-hari di pelatnas. Menghadapi turnamen yang bertajuk Mola TV PBSI Home Tournament itu, Chico mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang pertandingan. "Yang penting itu jaga fisik, karena sudah lama enggak bertanding. Saya juga mematangkan permainan saya," ujar Chico.
Kini Chico memastikan diri menjadi juara Grup F. Ia menjadi penghuni Grup F bersama Firman Abdul Kholik, Alvi Wijaya Chairullah, dan Yohanes Saut Marcelino. Kepastian juara grup diperoleh Chico setelah Firman mengundurkan diri sehingga poin kemenangan Alvi atas Firman dibatalkan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susi Susanti mengatakan Firman mundur karena sakit sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan. Firman baru saja menyelesaikan masa isolasi mandiri setelah sempat pulang ke rumah pada masa pembatasan sosial berskala besar. “Jadi, setelah kembali ke pelatnas, dia harus menjalani rapid test dan mengikuti isolasi mandiri selama 14 hari," kata Susi kepada Badmintonindonesia.org.
Sama halnya dengan Chico, kemampuan Anthony Sinisuka Ginting juga belum bisa ditembus lawan-lawannya di babak penyisihan Grup E. Anthony tak kesulitan mengalahkan dua lawan juniornya, yakni Bobby Setiabudi dan Tegar Sulistio.
Dalam dua kali bertanding, Anthony mengatakan masih belum merasa tampil seratus persen. Ia masih banyak mengalami kesalahan sendiri, terutama di poin-poin kritis. Untuk pertandingan kedua, dia mengatakan sudah bisa bermain tanpa banyak tekanan.
Pemain peringkat keempat dunia tersebut mengatakan tak menganggap enteng lawan yang dihadapi, meski mereka lebih junior di pelatnas. Menurut dia, semua lawan berat karena sudah sering berlatih bersama sehingga sama-sama tahu permainan masing-masing. “Saya juga sempat gugup karena tiga bulan tidak bertanding. Saya bersyukur PBSI berinisiatif mengadakan turnamen ini,” kata Anthony.
NUR HARYANTO
Coba-coba Chico