BIRMINGHAM - Bintang bulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, langsung terjerembap di babak pertama turnamen All England Terbuka 2020. Adapun Shesar Hiren Rhustavito, yang lolos ke babak kedua karena lawan cedera dan memutuskan mundur, akhirnya juga kandas di babak kedua turnamen yang digelar di Birmingham Arena, Inggris, 11-15 Maret itu.
Padahal Anthony dan Jonatan adalah pemain unggulan keempat dan keenam di turnamen bergengsi tersebut. Sayangnya, mereka tak bisa memanfaatkan posisinya sebagai pemain unggulan dengan menghadapi pemain peringkat bawah di babak awal. Kejutan terjadi justru karena mereka tersingkir lebih dulu.
Kondisi tunggal putra yang terpuruk ini, menurut pelatih tunggal putra pemusatan latihan nasional bulu tangkis di Cipayung, Hendry Saputra, merupakan hasil yang di luar harapan. Apalagi untuk Anthony dan Jonatan, yang dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, diharapkan bisa melangkah lebih jauh lagi.
Untuk Ginting, Hendry mengatakan ada perubahan permainan dari anak asuhannya tersebut dari reli panjang untuk menguasai permainan lawan menjadi gaya menyerang. "Ini karena mau cepat-cepat mematikan lawan, malah justru banyak melakukan kesalahan dan mati sendiri."
Selain pola permainan yang berubah, Ginting dinilai kehilangan fokus dan kepercayaan diri menghadapi lawan asal Denmark, yang memiliki pertahanan kuat dan tak banyak melakukan kesalahan sendiri. "Bukan karena Ginting jelek mainnya, tapi dari perubahan cara mainnya yang salah. Jadinya rugi," Hendry menjelaskan.
Dalam laga pembuka itu, Anthony harus bertekuk lutut di tangan Rasmus Gemke dengan skor 14-21, 18-21. Kekalahan itu menyusul Jonatan, yang lebih dulu menyerah kepada pemain muda Lee Zii Jia dengan 15-21, 13-21. Pemain Malaysia ini lolos mencapai babak semifinal sebelum langkahnya dihentikan oleh Viktor Axelsen (Denmark) yang menjadi unggulan kedua.
Sepulang dari Birmingham, Hendry mengatakan Jonatan dan Ginting akan lebih banyak berlatih mengenai fokus dalam menerapkan strategi dan pukulannya agar penggunaannya lebih tepat. "Di samping mental dan pikirannya, yang saya lihat masih ragu-ragu mainnya. Mungkin terbebani harus menang, hingga tidak fokus dengan apa yang harus dilakukan," kata Hendry.
Akan halnya Shesar, menurut Hendry, ada peningkatan performa dari anak didiknya tersebut. Hanya, ia masih perlu untuk terus diasah, terutama soal kesabaran di lapangan dan kekuatan fisiknya. Shesar terhenti di babak kedua, juga oleh Gemke yang menyingkirkan Anthony lebih dulu. Namun Shesar mampu memberikan perlawanan panjang selama 77 menit. Shesar berhasil merebut game pertama, namun akhirnya kalah dalam dua game terakhir dengan skor akhir 21-18, 13-21, 19-21.
"Untuk Vito, dia kurang sabar dan mengubah permainan saat poinnya unggul. Itu justru jadi bumerang karena banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Hendry. "Tapi saya lihat sudah bagus mainnya. Tinggal ditingkatkan lagi kekuatan kaki dan fisiknya untuk bisa main dalam durasi panjang."
Sementara itu, wakil Indonesia yang bisa lolos ke babak final adalah pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sedangkan pasangan veteran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang menjadi juara bertahan, akhirnya finis sampai babak perempat final.
Turnamen All England digelar di tengah wabah virus corona yang semakin luas di dunia dan juga di Inggris. Untuk antisipasi penyebaran wabah Covid-19, Federasi Bulu Tangkis Internasional akhirnya mengambil langkah dengan menangguhkan semua turnamen BWF World Tour dan turnamen lainnya, mulai Senin 16 Maret hingga Minggu 12 April. Perihal perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020, BWF akan memberikan pengumuman menyusul.
Keputusan ini diambil BWF untuk mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan semua atlet, ofisial, dan komunitas bulu tangkis yang lebih besar. Selain itu, imbas wabah yang sudah dinyatakan badan kesehatan dunia (WHO) sebagai "pandemi" ini membuat banyak negara melakukan pembatasan perjalanan dan kebijakan karantina selama 14 hari.
"Saya kira ini merupakan kebijakan tepat yang diambil BWF untuk saat ini, menunda semua pertandingannya, sampai kondisi yang cukup kondusif untuk pemain, ofisial, dan juga penonton," kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
Ia berharap semua anggota tim yang berangkat ke All England tidak ada yang terjangkit virus corona. Menurut dia, yang paling berisiko adalah pemain tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. "Mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus," kata Budiharto kepada Badmintonindonesia.org.
Sementara untuk penyelenggaraan Indonesia Terbuka 2020, PBSI masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi, sambil terus melakukan konsultasi dengan pemerintah. Indonesia Terbuka 2020 sendiri dijadwalkan berlangsung pada 16-21 Juni 2020 mendatang. "Kalau lihat instruksinya, sampai 12 April. Artinya, beberapa turnamen setelah itu akan sangat bergantung pada perkembangan situasi dan kondisi."
NUR HARYANTO