MANCHESTER - Chelsea morat-marit di Old Trafford, Ahad lalu. Dalam laga pekan perdana Liga Primer musim ini, The Blues dihajar empat gol tanpa balas oleh si empunya stadion, Manchester United.
Pesta gol United itu dicetak Marcus Rashford (dua kali), Anthony Martial, dan Daniel James. Walhasil, Chelsea ambles di urutan ke-19 klasemen sementara Liga Primer.
Manajer anyar Frank Lampard seketika menjadi sorotan. Pelatih berusia 41 tahun itu dianggap sebagai biang kekalahan.
Bahkan teriakan #LampardOut sempat trending di media sosial, kemarin. Mereka kecewa lantaran tim besutan Lampard begitu mudah dibantai.
Bukan cuma dicibir fan, Lampard kena damprat mantan Manajer United dan Chelsea, Jose Mourinho. Pelatih berusia 56 tahun yang sedang menganggur itu menilai Lampard "salah kostum" bertamu ke Old Trafford.
Maksud Mourinho, Lampard keliru memilih pemain dalam formasi melawan tim sebesar United.
Sebagai contoh, mantan Manajer Derby itu memilih memainkan dua pemain muda, yakni penyerang Tammy Abraham dan gelandang tengah Mason Mount.
Alih-alih memainkan daun muda, seharusnya Lampard memasang striker dan gelandang kawakan Olivier Giroud dan N’Golo Kante.
"Meski ini bukan tim United yang paling menakutkan, Manchester United tetaplah Manchester United. Anda tak bisa bertamu ke kandangnya tanpa berbekal pengalaman. Ini laga perdana, sehingga kubu tuan rumah pasti akan gas pol," kata Mourinho.
Berkaca pada statistik laga, Mourinho memuji kemampuan Chelsea dalam menguasai bola-unggul 54 persen. Namun ada juga minusnya. Para pemain Chelsea lemah dalam mempertahankan dan duel perebutan bola.
Yang paling konyol, menurut Mourinho, adalah barisan pertahanan Si Biru, yang diisi Kurt Zouma, Andres Christensen, Emerson, dan Cesar Azpilicueta, terlalu mudah ditembus lawan.
"Mereka berempat tidak solid, seperti bermain sendiri-sendiri. Sudah loyo bertahan, mereka tidak galak dalam mengejar bola di area sendiri," ucap Mourinho.
Mantan pemain Tottenham Hotspur, Jermaine Jenas, ikut mengkritik Lampard. Selain karena pertahanan yang buruk, pria berusia 36 tahun itu menilai lini serang Chelsea belum akurat.
Buktinya, Chelsea sudah melakukan 18 kali serangan, tapi hanya tujuh di antaranya yang mengarah ke gawang. Itu pun tak jadi gol.
Menurut Jenas, Lampard harus segera mencari solusi untuk mengoptimalkan peluang gol di laga berikutnya.
Jika melihat musim lalu, lumbung gol Chelsea dipegang Eden Hazard. Pemain berkebangsaan Belgia itu bikin 16 gol dan 15 umpan di Liga Primer 2018/2019. Namun Hazard sudah hengkang ke Real Madrid.
"Pada babak pertama, Chelsea mampu bikin peluang. Masalahnya, mereka tak punya pemain yang bisa menuntaskan peluang menjadi gol," kata Jenas.
Mantan pemain Queens Park Rangers itu meminta Lampard jeli dalam menyeleksi "target man" yang anyar di timnya.
"Intinya, Lampard harus banyak-banyak melakukan percobaan. Gol bisa dibikin dari sisi mana pun di lapangan," tutur Jenas.
Lampard buka suara. Dia menyebut Chelsea kalah karena kesalahan sendiri. Empat gol United memang lahir dari kesalahan pemain Chelsea dalam mengantisipasi bola.
"Sungguh sulit kondisi kami. Kalah 0-4 pasti terlihat bodoh. Namun, jika melihat jalannya pertandingan, penampilan kami tak jelek. Kami masih punya peluang gol," kata legenda hidup Chelsea itu.
Meski begitu, mantan pemain Manchester City tersebut tak terima dengan komentar Mourinho tentang salah pilih pemain. Menurut Lampard, komposisi di Theater of Dream adalah pilihan terbaik yang dimiliki Chelsea.
Setidaknya, ada enam pemain yang harus menepi karena cedera, yakni Willian, Antonio Rudiger, Reece James, Marco van Ginkel, Callum Hudson-Odoi, dan Ruben Loftus-Cheek.
"Saya tak bisa paksakan pemain yang masih dalam perawatan turun ke lapangan. Kami tak bisa sekadar melihat pemain berpengalaman atau bukan," kata Lampard.
Lampard pun optimistis timnya belum habis. Sebab, ini baru laga pekan pertama. Chelsea masih punya banyak kesempatan untuk bangkit.
"Saya tak harus menelan semua omongan pengamat atau siapa pun itu. Inilah skuad Chelsea. Saya percaya kepada pemain-pemain saya," ujarnya.
Jika melihat jadwal laga, Chelsea cukup diuntungkan setidaknya sampai Oktober mendatang. Sebab, hanya tim papan atas Liverpool yang akan mereka hadapi.
Di luar itu, hanya tim papan tengah dan bawah. Walhasil, terbuka kesempatan besar Chelsea untuk mendulang poin pada awal-awal kompetisi 2019/2020.
METRO | BBC | GOAL | INDRA WIJAYA