Berharap Tidak Lagi Kena Prank
Keluarga korban pelanggaran HAM berat dalam kasus penculikan aktivis 1997-1998 selama ini hanya dijadikan komoditas politik.
JAKARTA – Menjelang Pemilihan Umum 2024, keluarga korban pelanggaran HAM berat dalam peristiwa penghilangan orang secara paksa kembali buka suara demi mendapatkan keadilan. Mereka menuntut setiap pasangan presiden-wakil presiden berkomitmen menuntaskan kasus penculikan aktivis pro-demokrasi yang terjadi pada 1997-1998 itu.
“Kami akan menyiapkan kontrak politik agar tidak kena prank,” kata Hasan Alhabshy, salah satu anggot
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini