Pengusutan Berliku Perkara Perdagangan Orang - Nasional - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Pengusutan Berliku Perkara Perdagangan Orang

Polisi mengusut kasus dugaan perdagangan orang penghuni kerangkeng manusia milik Terbit Rencana Perangin Angin selama dua bulan. Ada 75 saksi diperiksa hingga penyidik menetapkan delapan tersangka.

Petugas kepolisian memeriksa ruang kerangkeng manusia di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 26 Januari 2022. ANTARA/Oman. tempo : 171411284382.

JAKARTA – Setelah memeriksa 75 saksi, Kepolisian Daerah Sumatera Utara akhirnya menetapkan delapan tersangka kasus dugaan perdagangan orang penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Pengusutan perkara ini, dari penyelidikan hingga penyidikan, berlangsung hampir dua bulan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Sumatera Utara, Komisaris Besar Hadi Wahyudi,

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Komnas HAM Terbit Rencana Peranginangin Kerangkeng Manusia Kerangkeng Bupati Langkat

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Daftar Iklan Baris

Tempo Media Week 2022
Ekonomi dan Bisnis

Padat Jalan Membawa Laba
Ekonomi dan Bisnis

Performa Kinclong Emiten Pelat Merah
Metro

Operasi Pasar tanpa Minyak Goreng

Konten Eksklusif Lainnya

26 April 2024
25 April 2024
24 April 2024
23 April 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.