Hujan Kritik Pembentukan Pasukan Siber - Nasional - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Hujan Kritik Pembentukan Pasukan Siber

Pembentukan pasukan siber menuai kritik. Garis haluan tugas MUI seharusnya berkutat pada moralitas dan perilaku masyarakat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Bidang Infokom se-DKI Jakarta sekaligus peluncuran Majalah Info Ulama, e-Jurnal Pena Ulama, Website MUI DKI Jakarta dan Media Sosial. di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Jakarta, 11 Oktober 2021. mui.or.id. tempo : 173058286868.

JAKARTA – Sejumlah pengamat politik dan tokoh masyarakat mengkritik Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah DKI Jakarta yang berencana membentuk pasukan siber untuk membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasukan siber dibentuk untuk membela Anies dari serangan berita bohong yang digencarkan pendengung lawan politik sang gubernur.

Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan pembentukan tim siber melangg

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Anies Baswedan Pemilihan Presiden 2024 Keamanan Siber Kejahatan Siber Pasukan Siber

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Info Tempo

Layanan Digital Keuangan di Era Society 5.0
Nasional

Korupsinya Sama, Penanganannya Berbeda
Ragam

Ventilasi Cegah Penyebaran Covid-19
Opini

Hilangnya Roh Serikat Guru

Konten Eksklusif Lainnya

2 November 2024
1 November 2024
31 Oktober 2024
30 Oktober 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.