JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah sedang bersiap untuk mengevakuasi 74 warga negara Indonesia yang berada di atas kapal pesiar Diamond Princess. Kapal itu tengah berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang, untuk menjalani masa karantina setelah sejumlah penumpangnya-empat di antaranya WNI-terjangkiti virus corona.
Menurut Jokowi, pemerintah sedang mempersiapkan segala keperluan evakuasi, termasuk rumah sakit. "Ya, ini dalam proses persiapan, tapi belum kita putuskan. Rumah sakit juga kita siapkan. Tapi urusan yang berkaitan dengan tempat (evakuasi) belum diputuskan," kata Jokowi di Kabupaten Pelalawan, Riau, kemarin.
Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia memiliki dua opsi rencana evakuasi. Pertama melalui jalur laut dan kedua lewat jalur udara. "Apakah nanti dievakuasi dengan kapal, rumah sakit langsung, atau evakuasi dengan pesawat, ini belum diputuskan. Saya kira secepatnya (diputuskan)," kata Jokowi.
Kapal Diamond Princess dikarantina lantaran sejumlah penumpangnya ataupun awaknya positif terinfeksi virus corona, termasuk empat WNI dari Indonesia. Empat WNI itu sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Jepang. Kedutaan Besar RI di Jepang juga terus melakukan komunikasi dan memberi bantuan logistik kepada semua WNI yang masih berada di kapal pesiar tersebut.
Pemerintah Indonesia tengah membuka diplomasi dengan otoritas Jepang soal rencana evakuasi warga Indonesia. Jokowi berharap keputusan mengenai evakuasi bisa segera diambil setelah proses diplomasi selesai. Saat ini pemerintah sedang mengajukan sejumlah permintaan kepada pemerintah Jepang.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, jika opsi yang dipilih menggunakan jalur laut, pemerintah sudah menyiapkan kapal perang KRI Suharso milik TNI dengan jenis kapal bantu rumah sakit. Jika melalui jalur udara, pemerintah akan menyiapkan satu unit pesawat Boeing-737 milik Garuda Indonesia. Pemerintah, kata Yurianto, telah menyiapkan kru dan pilotnya.
Pemerintah juga akan segera memulangkan WNI yang menjadi awak kapal The World Dream, yang melego jangkar di perairan internasional dekat Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Kapal itu turut terjebak dalam epidemi virus corona sejak awal Februari lalu. Pemulangan awak kapal ini tinggal menunggu instruksi dari Presiden Joko Widodo. Ada sekitar 270 WNI, yang merupakan awal kapal, terjebak di sana.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan Presiden Joko Widodo akan memutuskan nasib 74 WNI awak kapal Diamond Princess dalam waktu satu atau dua hari ini. "Presiden akan mempertimbangkan 1-2 hari ini. Keputusan di tangan beliau," kata dia.
Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR, Melki Laka Lena, menyarankan agar pemerintah menggunakan kapal laut untuk menjemput awak kapal pesiar Diamond Princess dan The World Dream. "Masa pemulangan kurang lebih 20 hari dari Yokohama sesuai dengan masa observasi untuk memastikan semua WNI yang dipulangkan sehat, seperti protokol yang dilakukan di Natuna untuk kasus WNI Wuhan," kata Melki.
Ia mengatakan pemerintah harus menggunakan prosedur World Health Organization (WHO) dan menjaga status Indonesia tetap bebas dari virus corona. Menurut Melki, penyebaran virus itu berdampak luar biasa terhadap perekonomian Indonesia.DEWI NURITA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | EGI ADYATAMA | AVIT HIDAYAT
Pemerintah Siapkan Pemulangan WNI dari Jepang