Menggenjot Penerimaan Non-Tiket
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai mengembangkan sejumlah strategi bisnis baru untuk menutup anjloknya pendapatan dari penjualan tiket kereta Ratangga. Dari membuka penyewaan co-working space hingga penyewaan parkir dan ruko.
JAKARTA – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai mengembangkan sejumlah strategi bisnis baru untuk menutup anjloknya pendapatan dari penjualan tiket kereta Ratangga. Hingga akhir November, jumlah rata-rata penumpang kereta MRT di koridor I hanya 18.225 orang per hari. Angka ini hanya 22 persen dari penjualan tiket tahun pertama yang menyentuh 83.516 penumpang per hari.
“Pandemi Covid-19, termasuk pembatasan, tentu sangat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini