“Bensin Habis Cuma untuk Muter-muter”
Bagi pengemudi ojek online, efek resesi jauh lebih terasa dibanding pandemi. Hendro Susilo, 37 tahun, pengojek Grab, mengatakan hidupnya ibarat separuh napas sejak DKI Jakarta menjalankan pembatasan sosial berskala besar mulai April lalu.
Sebab, aturan itu melarang pengojek online mengangkut penumpang, sumber terbesar pendapatan mereka. DKI menganggap berboncengan di sepeda motor berisiko tinggi menularkan virus corona. "Maksimal pendapatan dari
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini