JAKARTA - Stok kantong darah di Jakarta menipis akibat minimnya pendonor pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan bulan puasa. "Ada yang takut puasanya batal, sementara imbauan tetap di rumah mengurangi kunjungan pendonor ke PMI," kata Kepala Divisi Pengembangan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PUDDPMI) Lilis Wijaya, kemarin.
PMI, dia melanjutkan, harus jemput bola guna meningkatkan persediaan darah. Mereka menghubungi perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga negara untuk menjangkau pendonor.
Agenda Mobil Donor Darah PMI DKI Jakarta telah penuh. Kemarin, misalnya, petugas dijadwalkan mengunjungi tiga perusahaan swasta, satu badan usaha milik daerah, dan satu organisasi sosial, dengan target 850 kantong darah. Namun, tiga diantaranya membatalkan janji sehingga hanya terkumpul 275 kantong darah.
Pada hari-hari normal, PMI DKI Jakarta mampu mengumpulkan hingga 1.100 kantong darah dalam satu hari. Angka ini didapat dari kegiatan donor darah di kantor PMI dan pengoperasian 14 unit Mobil Donor Darah. Namun, sejak penerapan PSBB dan puasa, angka tersebut anjlok hingga 300-400 kantong per hari.
Padahal, idealnya, PMI menyisihkan 700-800 kantong darah ke seluruh rumah sakit di Ibu Kota. Data stok darah PMI DKI Jakarta sendiri tercatat hanya 229 kantong darah-per 5 Mei 2020, pukul 18.57 WIB.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta Salimar Salim mengatakan PMI menjamin keamanan dan kebersihan proses pengambilan darah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Setiap calon donor akan melewati pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, dan aturan jarak aman. Petugas pun menggunakan alat pelindung diri (APD) level dua.
Selain itu, Salimar melanjutkan, donor darah bisa dilakukan pada masa puasa. Menurut dia, calon donor hanya perlu memastikan asupan nutrisi dan cairan cukup saat sahur dan berbuka, serta menghindari aktivitas berat sebelum transfusi. "Donor darah bisa dilakukan pagi atau sesudah buka puasa," kata dia.
Sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang dilansir empat tahun lalu, donor darah tak membatalkan puasa. Bahkan donor darah dapat menjadi pahala tambahan sebagai salah satu tindakan positif di bulan suci. "Dari sudut fadilah, memberikan sumbangan darah oleh orang yang berpuasa kepada orang yang membutuhkan adalah amal saleh," demikian pernyataan Ketua Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta Irfan Zidny.
Sebelumnya, Ketua PMI Jusuf Kalla memperkirakan minimnya stok darah akibat masyarakat takut melakukan transfusi darah pada masa PSBB dan puasa. Hal ini yang melandasi mantan wakil presiden tersebut mengirim surat kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa untuk meminta seluruh personel polisi dan tentara melakukan donor darah.
Markas Besar Kepolisian RI dan sejumlah kepolisian daerah meresponsnya dengan menggelar donor darah sejak pertengahan bulan lalu. Anggota TNI AD juga telah menyumbangkan darah mereka untuk stok di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. "Kami berkomitmen untuk membantu PMI. Jadi, setiap jajaran segera menyelesaikan pendataan untuk donor darah," kata Andika.
FRANSISCO ROSARIANS