JAKARTA - Sarana transportasi publik di Ibu Kota kemarin pagi tidak bisa beroperasi secara normal akibat genangan air menutup akses jalan. Tidak sedikit pekerja yang akhirnya tidak melanjutkan perjalanan. "Saya sudah menunggu bus (Tranjakarta) di Halte Galur, terpaksa balik lagi ke kosan karena busnya enggak ada yang datang," ujar Meri Handayani, seorang karyawan swasta.
Di Halte Galur, Meri menunggu bus jurusan Harmoni. Namun bus yang ditunggu tak kunjung muncul. Belakangan, ia baru tahu rute bus telah dialihkan karena sebagian jalur di koridor itu tertutup genangan air.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Disposanjoyo membenarkan ada pengalihan sejumlah rute bus. "Karena ada genangan air di beberapa titik," kata Nadia lewat keterangan tertulis, kemarin.
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mencatat, kemarin setidaknya 41 ruas jalan di Ibu Kota terendam banjir sejak pukul 08.00. Tinggi genangan 20-100 sentimeter. Polisi sempat memperbolehkan pengendara sepeda motor untuk melintas di beberapa ruas jalan tol karena jalan reguler tidak bisa dilewati. Sistem ganjil-genap kemarin juga ditiadakan. "Ganjil-genap sore ditiadakan juga," ujar Kepala Bidang Penegakan Hukum Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Fahri Siregar.
PT Kereta Commuter Indonesia juga merekayasa pola operasi kereta rel listrik (KRL) karena sejumlah rel terendam banjir. Genangan terpantau di lintas antara Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Kemayoran serta di Stasiun Sudirman.
Adapun PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta memberlakukan pengembalian tiket kereta secara penuh. Kebijakan itu ditujukan kepada penumpang yang mengalami keterlambatan akibat banjir di Jakarta. "Pengembalian tiket 100 persen secara tunai," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa.
Eva menjelaskan bahwa pengembalian berlaku bagi penumpang keberangkatan kereta api dari Daop 1 Jakarta, baik yang terkena dampak banjir langsung maupun tidak, dengan jadwal keberangkatan 25 Februari 2020, pukul 05.00-12.00. Pembatalan, kata Eva, berlaku 3 x 24 jam setelah jadwal keberangkatan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Juaini Yusuf mengklaim bahwa banjir yang terjadi kemarin akibat hujan ekstrem dan pasang air laut. Ia memastikan tidak ada saluran air atau drainase yang tersumbat. "Ini kondisi sudah siaga satu. Jadi kebetulan air pasang juga lagi naik," kata Juaini. ADAM PRIREZA | IMAM HAMDI | M. JULNIS FIRMANSYAH | SUSENO