DOHA - Sofia Kenin tak ingin tergelincir untuk kedua kalinya dalam laga perdana. Juara Australia Terbuka 2020 ini masih percaya diri setelah pekan lalu langsung tersingkir dalam pertandingan pertama di Kejuaraan Tenis Dubai. Pekan ini, ia kembali berlaga di Qatar Terbuka.
"Tentu saja saya ingin menjaga momentum setelah Australia Terbuka. Saya memang mempunyai kekhawatiran. Tapi saya juga tidak ingin kalah dalam satu pertandingan, jadi jelas itu ada di kepala saya," kata Kenin, menjelang turnamen Qatar Terbuka kemarin. "Mudah-mudahan saya bisa mempertahankan level saya dan itu akan cukup baik."
Menghadapi tekanan mental sebagai peraih gelar juara Grand Slam, Kenin sebenarnya sudah meminta bantuan ayah sekaligus pelatihnya, Alex Kenin, dan agennya untuk ikut mencarikan jalan keluar. Sementara itu, dia mencoba untuk berfokus hanya pada pertandingan.
"Saya memang punya harapan. Saya keras pada diri sendiri. Saya ingin bertanding dengan baik di setiap turnamen. Itu bukan kejutan. Dan tidak ada yang berubah dari saya karena saya benci kalah. Kau tahu, saya benci dengan kekalahan," kata Kenin.
Di Melbourne Park, Kenin menjadi pembunuh raksasa. Ia menaklukkan petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, dalam babak semifinal dan akhirnya menumbangkan Garbine Murguruza di partai puncak. "Dia bertarung dan bermain tenis sangat bagus pada saat-saat genting dan Anda harus memberikan penghargaan kepadanya. Dia sekarang adalah juara utama," kata Barty, yang memuji Kenin seusai pertandingan itu.
Namun kepiawaian Kenin-yang kini menduduki peringkat kelima dunia-di lapangan keras Melbourne tak terulang di Dubai. Ia takluk dalam laga tiga set saat menghadapi Elena Rybakina dari Kazakstan. Petenis berusia 21 tahun itu takluk hanya dalam dua jam oleh lawannya yang saat itu duduk di peringkat ke-19 dunia dan setahun lalu masih di posisi ke-192 dunia. TENNIS365 | SPORT24 | NUR HARYANTO