Tumbuh di Tanah Pengungsian
Anak-anak Ahmadiyah menderita akibat persekusi, tapi tak dendam. Bercita-cita menjadi dokter dan pilot.
Masih kuat melekat di ingatan Idayatun Rasna, 30 tahun, insiden berdarah di Sambik Elen, Bayan, Lombok Barat, pada 2002. Saat itu, ia masih kelas IV sekolah dasar. Anak sulung Syahidin-Senah ini tengah bermain dengan teman-temannya saat serangan terhadap kelompok Ahmadiyah terjadi.
“Kami lari ke kebun, bersembunyi, takut,” kata Idayatun saat ditemui di Asrama Transito, Majeluk, Kota Mataram, akhir November lalu. “Kami menyaksik
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini