WILMINGTON — Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, mendorong janji kampanyenya dengan mengembalikan Amerika sebagai pemimpin di panggung global. Kebijakan ini kontras dengan kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan slogan "America First" sebagai hubungan yang tegang dalam panggung global. “America First telah membuat Amerika sendirian,” ujar presiden terpilih bernama lengkap Joseph Robinette Biden Jr. itu seperti dilansir Reuters, kemarin.
Selama kampanye, Biden mengkritik kebijakan luar negeri Trump yang berjalan sendiri. Biden berjanji untuk berkomitmen kembali pada kesepakatan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dan pakta global lainnya. Biden juga berjanji memanfaatkan para ahli untuk melawan krisis pandemi Covid-19 dan masalah lain di dalam negeri. Dia pun berjanji bergabung kembali dengan Kesepakatan Iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia serta kemungkinan kesepakatan nuklir dengan Iran.
Biden bakal mengumumkan komposisi kabinetnya pada Selasa ini. Dia menyatakan bersandar pada para ahli dan menunjuk sejumlah diplomat veteran untuk jabatan-jabatan penting. Perihal siapakah yang dipastikan masuk jajaran kabinet, Biden akan menunjuk Antony Blinken sebagai menteri luar negeri dan Linda Thomas-Greenfield sebagai duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Blinken disebutkan namanya paling cepat pada Selasa, nomine lainnya Thomas-Greenfield," ujar sumber yang dekat dengan Biden.
Menurut sejumlah laporan media, seperti dilansir Voice of America, keputusan menunjuk Blinken mengisyaratkan Amerika kembali ke multilateralisme, setelah Trump mengabaikan sekutu-sekutu tradisional. Blinken, 58 tahun, adalah mantan wakil menteri luar negeri di bawah pemerintahan Barack Obama yang juga ajudan Biden sejak dulu. Pengangkatan Blinken sebagai diplomat tertinggi Amerika diyakini bisa membantu meyakinkan sekutu-sekutu tradisional Amerika.
Adapun penunjukan Thomas-Greenfield, wanita kulit hitam yang menjabat asisten menteri luar negeri untuk Afrika di bawah Obama, dimaksudkan untuk memulihkan moral dan membantu memenuhi janji Biden untuk memilih kabinet yang beragam latar belakang.
Ron Klain, yang didapuk Biden sebagai kepala staf Gedung Putih, saat ini menyiapkan masa transisi pemerintahan dari Trump ke Biden. Dia kembali mendesak agar pemerintahan Trump, khususnya badan federal Administrasi Layanan Umum (GSA), secara resmi mengakui kemenangan Biden dan segera membuka sumber daya untuk proses transisi. Biden akan mengucapkan sumpah dan mulai menjabat pada 20 Januari mendatang.
Namun kubu Trump berkukuh menolak kemenangan Biden dalam pemilihan presiden pada 3 November lalu. Tim pengacara Trump telah mengajukan gugatan atas penghitungan suara dewan elektoral di beberapa negara bagian, di antaranya ke Pennsylvania. Namun hakim distrik Matthew Brann menolak gugatan tim pengacara Trump dengan menyatakan bahwa argumentasi hukum yang diajukan tidak pantas dan spekulatif.
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | SUKMA LOPPIES