HOUSTON - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tersenyum semringah saat naik panggung dalam kampanye di Kota Dallas, Texas, pada Senin malam lalu. Bersamanya tampak Senator Amy Klobuchar, yang mengakhiri persaingannya dalam pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat. Ia hadir untuk menyatakan dukungannya kepada politikus berusia 77 tahun itu.
"Jika kau merasa bosan dengan kebisingan dan omong kosong dalam politik kita, dan kau bosan dengan hal-hal ekstrem, kurasa kalian dapat mendukung Joe Biden," kata Klobuchar, yang disambut ke sorak-sorai dan teriakan "Amy! Amy!".
Setelah itu ada Beto O’Rourke, mantan calon presiden yang mengundurkan diri pada awal pemilihan Demokrat. O’Rourke, mantan anggota Kongres asal Texas, masih populer di negara bagian dengan jumlah delegasi terbesar pada pemilihan Super Tuesday kemarin, setelah California.
"Kami membutuhkan seseorang yang bisa mengalahkan Donald Trump (dan) di Joe Biden, kami memiliki orang itu," ujar O’Rourke. "Dia baik. Dia baik hati, penuh perhatian, empati," tutur O’Rourke, menambahkan pidato singkatnya dengan bahasa Spanyol.
Adapun dua jam sebelumnya, Pete Buttigieg, mantan Wali Kota South Bend, Indiana, yang juga mundur dari persaingan calon presiden dari Demokrat, memberikan dukungannya kepada Biden.
"Saya mencari seorang presiden yang akan menggambarkan apa yang terbaik dalam diri kita masing-masing dan saya mendorong semua orang yang merupakan bagian dari kampanye saya untuk bergabung dengan saya karena kami telah menemukan pemimpin dalam wakil presiden itu, calon yang akan datang, Joe Biden," kata Buttigieg di Dallas.
Dukungan ketiga tokoh ini dan sejumlah elite Demokrat menjadi energi bagi Biden yang bangkit kembali. Setelah mengalami kekalahan telak dalam kontes di tiga negara bagian awal, Biden tiba-tiba menjadi penantang utama bagi Senator Bernie Sanders kandidat utama Demokrat dalam pemilihan terpenting Demokrat, Super Tuesday, kemarin.
Langkah ini menandai sebuah perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika kubu tengah dan sayap kanan Demokrat yang putus asa bersatu melawan calon terkuat dari sayap kiri, Sanders.
Kelompok elite Demokrat yang sadar bahwa Sanders, 78 tahun, dapat meraup suara mayoritas pada Super Tuesday mengakui bahwa mereka harus bersatu atau menyaksikan politikus keturunan Yahudi itu sebagai calon presiden melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden pada November mendatang.
"Jika kami melewati 3 Maret dan tidak menunjukkan memiliki calon yang didukung banyak kubu, kami akan berada dalam masalah serius," kata Terry McAuliffe, mantan Gubernur Virginia dan Ketua Komite Nasional Demokrat, yang mendukung Biden, pada akhir pekan.
Namun tokoh-tokoh penting, seperti Ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer, dan mantan presiden Barack Obama, belum menyatakan dukungan. Mereka khawatir intervensi hanya akan memicu klaim Sanders perihal sabotase Demokrat terhadap dirinya.
Kemenangan besar Biden di Carolina Selatan merupakan titik balik bagi Demokrat moderat yang khawatir Sanders akan kalah oleh Presiden Trump dalam pemilihan presiden. Sanders, yang mengusung program asuransi kesehatan nasional dan upah minimal US$ 15, juga dinilai membahayakan korporasi besar donor Demokrat.
Dengan dukungan solid dari generasi muda, kelompok minoritas, dan kelas pekerja, Sanders diramalkan akan meraih kemenangan. Penuh dengan uang untuk iklan, organisasi yang luas, dan momentum dalam jajak pendapat, Sanders telah berfokus pada banyak negara, termasuk California yang kaya akan delegasi, hadiah terbesar Super Tuesday.
"Bukan rahasia bahwa ada upaya besar-besaran untuk menghentikan Bernie Sanders," ujar Sanders tentang dirinya sendiri dalam kampanye di Utah. "Pendukung korporasi dan elite politik akan bergabung," Sanders menambahkan. "Mereka benar-benar gugup."
Sanders dengan 50 delegasi memimpin di atas Biden secara nasional dalam pemilihan. Taipan yang juga mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg, berada di tempat ketiga, dengan Senator Elizabeth Warren di posisi keempat. Tulsi Gabbard, anggota Kongres, jauh di belakang di urutan kelima.
Ironisnya, komentar Trump rival berat siapa pun kandidat Demokrat dalam pemilihan presiden mendatang mewakili pendukung Sanders maupun mantan pendukung ketiga kandidat calon presiden yang merasa dikhianati oleh dukungan terhadap Joe Biden.
"Saya pikir mereka curang terhadap Bernie," tutur Trump kepada wartawan di Gedung Putih sebelum berangkat untuk berkampanye di Carolina Utara.
BANGKOK POST | THE NEW YORK TIMES | THE HILL | HUFFINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Bersaing di Super Tuesday
Super Tuesday merupakan hari paling penting dalam kalender Partai Demokrat Amerika Serikat, ketika calon presiden dari partai bersimbol keledai itu bersaing untuk mendapatkan kesempatan menghadapi Donald Trump dalam pemilihan November.
Para pemilih di 14 negara bagian, ditambah wilayah Samoa Amerika, akan memberikan suara mereka. Dalam pemilihan yang digelar kemarin, 1.344 delegasi atau lebih dari sepertiga dari seluruh delegasi akan dibagi berdasarkan suara yang diperoleh kandidat calon presiden Demokrat. Pemilihan akan mencakup dua negara bagian terpadat, California dan Texas, yang masing-masing memiliki 415 dan 228 delegasi.
Jumlah delegasi ini jauh lebih banyak dibanding delegasi dari pemilihan empat negara bagian yang telah digelar sebelumnya, yakni Iowa, New Hampshire, Nevada, dan Carolina Selatan. Jika digabungkan, keempatnya hanya memiliki 155 delegasi atau kurang dari 4 persen dari total delegasi yang berjumlah 4.000 orang.
Para delegasi ini akan berkumpul dalam konvensi nasional partai pada Juli mendatang di Milwaukee untuk menentukan calon presiden Demokrat.
Super Tuesday secara historis mempersempit ruang gerak kandidat yang lemah. Mereka yang gagal memenangi delegasi di negara-negara utama mungkin akan mengalami kesulitan penggalangan dana atau kualifikasi untuk debat di masa depan.
Super Tuesday tampaknya akan menetapkan Senator Bernie Sanders dan mantan wakil presiden Joe Biden sebagai kandidat utama, menurut data polling yang dikumpulkan oleh RealClearPolitics.
Di California, negara bagian terbesar yang menggelar pemilihan pada Selasa, Sanders memegang kepemimpinan dua digit atas Biden. Namun, baik Biden maupun Senator Elizabeth Warren juga diprediksi meraup suara lebih dari 15 persen di California. Dengan demikian, selain Sanders, pesaing utamanya dapat mengumpulkan beberapa delegasi di sini.
Sanders juga merupakan kandidat utama di Texas, negara bagian kedua terbesar dalam jumlah delegasi. Jajak pendapat di sana menunjukkan bahwa Sanders memimpin dibanding kandidat lain, seperti Biden, mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg, dan Warren. VOX | SITA PLANASARI AQUADINI