BAGHDAD - Irak kemarin menutup semua perbatasan dengan Iran menyusul kabar tiga kasus baru setelah dua kematian warga kota suci Syiah, Qom, akibat wabah virus corona baru atau Covid-19. Aturan tersebut berlaku selama dua hari ke depan.
Larangan ini membuat warga Iran tidak diperbolehkan memasuki kawasan Irak setelah diketahui lima orang positif terinfeksi corona. Otoritas Lintas Perbatasan Irak mengatakan larangan tersebut tidak berlaku bagi warga Irak yang baru kembali dari Iran.
Adapun warga Irak yang saat ini berada di Iran tetap boleh kembali ke negaranya kendati diharuskan dikarantina selama dua pekan di rumah. Pemerintah Irak mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan mereka tidak terinfeksi corona.
Selain Irak, pemerintah Kuwait menganjurkan warganya untuk tidak bepergian ke Iran, khususnya Kota Qom. Khusus mereka yang baru kembali dari Qom akan dikarantina selama 14 hari untuk memastikan tidak ada infeksi corona.
Maskapai Kuwait Airways untuk sementara menghentikan seluruh penerbangan ke Iran mulai Kamis lalu. "Berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Aviasi Penerbangan Sipil, diputuskan untuk menunda semua jadwal penerbangan ke Republik Iran hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk menghindari kemungkinan penularan virus corona di antara penumpang," demikian pernyataan pihak maskapai.
Peningkatan penyebaran penyakit mematikan ini tak hanya membuat khawatir wilayah Timur Tengah. Sejumlah negara tetangga Cina, episentrum wabah, juga melaporkan lonjakan angka kasus virus corona baru. Korea Selatan kemarin melaporkan 52 kasus virus corona baru, sehingga total kasus di Negeri Ginseng itu mencapai 156.
Sebanyak 39 kasus baru dikaitkan dengan sebuah gereja di Kota Daegu, bermula dari seorang perempuan berusia 61 tahun. Jemaat Gereja Yesus Shincheonji itu dinyatakan positif terinfeksi corona setelah sempat pergi ke luar negeri beberapa waktu sebelumnya. Sejak itu, 80 anggota jemaat Gereja Yesus Shincheonji juga terinfeksi Covid-19.
"Dengan banyaknya kasus virus corona baru yang terkonfirmasi, saya khawatir Kota Daegu akan menjadi Wuhan kedua," kata salah seorang warga Daegu, Seo Dong-min, saat ditemui di depan gereja tersebut.
Di luar Gereja Yesus Shincheonji, tiga personel militer Korea Selatan yang berasal dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara juga dinyatakan terinfeksi virus corona setelah mengunjungi Kota Daegu beberapa hari sebelumnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) juga mencatat kasus virus corona baru di sebuah rumah sakit di daerah Cheongdo, tak jauh dari Daegu.
Di RS itu total ada 16 pasien terinfeksi, termasuk seorang pasien lama yang meninggal Rabu lalu setelah menunjukkan gejala pneumonia. Saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki apakah perempuan 61 tahun itu juga menulari orang-orang di rumah sakit Cheongdo, sebab dia sempat berkunjung ke sana awal bulan ini.
Dari Hong Kong, seorang polisi kemarin dipastikan tertular Covid-19. Polisi berusia 48 tahun itu juga dilaporkan menghadiri jamuan makan bersama 59 polisi lainnya di daerah barat kota tersebut pada 18 Februari lalu. Saat ini, semua polisi yang menghadiri jamuan tersebut sedang dikarantina.
"Kepolisian sangat prihatin atas insiden itu dan sedang bekerja sama dengan erat bersama Departemen Kesehatan," demikian pernyataan pemerintah Hong Kong.
Tercatat 69 kasus infeksi corona baru dengan dua orang meninggal di Hong Kong. Tak hanya itu, sebanyak 66 dari 364 warga Hong Kong yang merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dipastikan terinfeksi corona tersebut. Mereka akan tetap berada di Jepang bersama 41 warga negara-negara lain yang pernah melakukan kontak dengan mereka.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara-negara dapat menghadapi masalah serius jika mereka gagal menghentikan virus yang telah menginfeksi lebih dari 75 ribu di Cina dan lebih dari 1.100 orang di luar negeri itu. Hingga kemarin, Covid-19 telah menewaskan 2.247 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah itu, mayoritas mereka yang meninggal berasal dari Cina, yaitu 2.237 orang. Sedangkan 11 korban meninggal lainnya berasal dari Jepang 1 orang, Hong Kong 2 orang, Taiwan 1 orang, Filipina 1 orang, Prancis 1 orang, kapal pesiar Diamond Princess 2 orang, dan Iran 2 orang. REUTERS | CNA | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
Halangi Penyebaran Covid-19, Irak Tutup Perbatasan dengan Iran