maaf email atau password anda salah


Bakti Kominfo

Akses Internet Warga di Kantor Desa

Akses Internet Bakti Kominfo dimanfaatkan seluruh kalangan masyarakat

arsip tempo : 172852081130.

Pelajar dan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wawonii Utara Rosidah Asnai saat menggunakan akses internet dari BAKTI Aksi Kominfo di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. (TEMPO/Lourentius EP). tempo : 172852081130.

Kepala Desa Wawobeau Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Muhamad Johan, tak henti ketawa saat menceritakan dirinya susah mencari jaringan internet ponselnya. Sebab, dia harus mengikat ponselnya di bambu atau tongkat kayu yang kemudian ditancapkan di pinggir pantai laut Langara.

"Kalau sinyalnya tidak ada, terus kami pindahkan tancapannya sampai dapat, sekarang tidak lagi harus ke pinggir laut Langara dan ikat ponsel, karena sudah ada Bakti Aksi (Akses Internet) dari Kementian Kominfo," kata Johan ditemui di kantor Desa Wawobeau. "Jadi setengah mati dulu kita mau komunikasi karena tidak ada sinyal".

Tak hanya untuk perangkat desa, masyarakat sekitar pun memanfaatkan Akses Internet Bakti ini. "Kalau malam anak sekolah pada ke sini ngerjain tugas, karena butuh akses internet. Jadi tidak hanya dimanfaatkan perangkat desa, masyarakat sini juga pakai, tapi paling banyak anak sekolah," ujarnya.

Itu sebabnya kantor desa Wawobeau dibuka 24 jam. "Kami berharap ini bisa diperluas karena ssngat berguna bagi kami masyarakat di sini," kata Johan.

Di Kantor Kelurahan Lansilowo Kecamatan Wawonii Utara beberapa pemuda pun duduk ngeriung demi bisa mendapat Akses I ternet Bakti Kominfo yang tertanam di halaman kantor kelurahan. "Ini membantu soalnya, internet gratis untuk saya cari informasi d, buka sosial media sama teman-teman lain," ujar pria 30 tahun ini.

Warga lainnya, Saputra, 19 tahun, juga memanfaatkan Akses Internet Bakti Kominfo di Kantor Kelurahan Lansilowo untuk daftar sebagai anggota TNI AD Kendari. "Di rumah kehabisan paket data, jadi ke sini untuk daftar lewat online," kata dia.

Di beberapa sekolah di Konawe Kepulauan juga diberikan Akses Internet gratis dari Bakti Kominfo. Seperti di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wawonii Utara, Konawe Kepulauan. Kepala SMP Negeri 1 Wawonii Utara, Muhamadong, mengatakan karena ada akses internet gratis dari Bakti Kominfo beberapa sekolah SD sempat meminjam labolatorium komputer milik SMP Negeri 1 Wawonii Utara.

"Sangat membantu sekali, paling kendalanya kalau mati lampu, ya tidak bisa akses internet," ujarnya. 

Menurutnya, akses internet diperlukan karena saat ini kurikulum sekolahnya adalah Merdeka Belajar. "Jadi butuh akses internet, beberapa buku yang belum ada pengadaan juga pakai buku online," kata dia.

Masyarakat sekitar pun terkadang ada yang memanfaatkan akses internet di SMP Negeri 1 Wawonii Utara. "Kalau malam suka ada masyarakat sini, jadi memang sangat terbantu sekali," ujar Muhamadong.

Para siswa pun sangat senang adanya akses internet gratis ini. "Memudahkan, karena kalau di rumah pakai paket data ngerjain tugas atau ke kantor desa," kata siswi kelas 7, Dias Ainun.

Guru Informatika SMP Negeri 1 Wawonii Utara, Yusdiani, mengatakan sesekali anak-anak diperbolehkan membawa ponsel ke sekolah, untuk membuka buku elektronik. "Jadi bagus ada Bakti Aksi ini kare mna kadang gantian di lab komputer dan di kelas membawa hape untuk buku pelajaran," ujarnya.

Sekolah lainnya, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Wawonii Utara, Rosidah Asnal, mengatakan, kini tak perlu lagj membawa anak muridnya ke Langara, untuk mencari sinyal internet. "Kami sangat terbantu sekali khususnya dalam pelaksanaan UNBK (ujian nasional berbasis komputer). Karena kami biasanya turun ke Langara buat cari sinyal dengan memvawa anak-anak pakai mobil bak atau motor," kata Rosidah.

Siswa kelas 12, Muhamad Riski Tiroau, menfaku Bakti Aksi ini memudabkannga dalam mencari tugas. "Sebelum ada Bakti Aksi kami kesusahan mencari tugas. Jadi harus keluar kampung ke Langara untuk akaes internet," ujarnya.

Guru Bahasa Indonesia, Martiningsih, pun merasa terbantu dengan Bakti Aksi ini. "Memudahkan saya mencari materi untuk bahan ajar, jadi bisa langsung tidak perlu keluar kampung," kata dia. Namun, saat listrim mati, akses internet tidam ada. "Kalau mati listrim harus cepat cari genset, karea wifi ikut mati tidak bisa digunakan," kata perempuan berusia 36 tahun ini.

Guru Prakarya dan Kewirausahaan Eci, 32 tahun, mengatakan Bakti Aksi memudahkannya membuat aplikasi edit fitur bahan ajat dan mencari materi pembelajar lainnya karena adanya akses internet gratis. "Di rumah juga saya dapat akses internet gratis di halaman rumah karena dekat dengan kanrmtor kelurahan, ada juga di sana," ujarnya.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 10 Oktober 2024

  • 9 Oktober 2024

  • 8 Oktober 2024

  • 7 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan