Waspada Miom dan Kista
Mayapada Hospital Obstetrics & Gynecology Center menyediakan berbagai layanan kebidanan dan kandungan. #Infotempo
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari Mayapada Hospital dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K) mengatakan tumor kandungan adalah benjolan yang ada di rahim atau indung telur organ reproduksi. Rata-rata tumor kandungan bersifat jinak, seperti miom dan kista.
"Bedanya kalau miom ditemukan di rahim, sedangkan kista ditemukan di indung telur. Rata-rata jinak tapi ada juga yang ganas,” kata dia.
Caroline menjelaskan, hingga kini belum diketahui pasti penyebab terjadinya tumor kandungan. Penyebabnya multifaktorial atau bisa banyak faktor. “Bisa karena hormonal atau status hormon pasien, genetik atau riwayat keluarga, lingkungan atau pola hidup gaya makanan dan paparan polutan,” ujarnya.
Menurutnya, pada tahap awal, seseorang tak akan mengalami rasa atau gejala sama sekali dan merasa sehat-sehat saja. Namun, baru akan ke dokter saat sudah mengalami gejala.
“Tak ada gejala sama sekali. Itu bahayanya, biasanya saat tumor sudah besar barulah menjadi masalah," ujar Caroline.
Gejala miom, jika masih berukuran kecil maka pasien tak akan merasakan apa-apa. Namun, ketika sudah berukuran besar, umumnya mengganggu pola menstruasi. "Seperti jadi deras atau banyak. Misalnya sehari 5 pembalut, karena ada miom maka haid jadi lebih lama dan jadi anemia kurang darah,” kata Caroline.
Miom tertentu adenomiosis juga menimbulkan rasa nyeri, tapi nyeri masing-masing pasien berbeda. “Nyeri biasanya sangat intens mengganggu aktivitas sehari-hari. Harus minum obat, dan merasa sudah tak bisa ditoleransi. Maka harus memeriksakan diri," ujarnya.
Sedangkan gejala kista terlihat seperti nyeri haid yang hebat dan tiba-tiba, rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, perut membesar, sulit makan, dan gangguan menstruasi. "Tatalaksana dan operasi pengangkatan kista atau miom bergantung pada ukuran kista, usia penderita, dan penemuan saat operasi,” kata dia.
Menurutnya, cara mengetahui seorang perempuan memiliki miom atau kista adalah melalui USG transvaginal. “Jangan USG lewat perut, sering tak terlihat karena tertutup oleh lemak perut dan usus".
Adapun, penangannya tergantung seberapa besar ukuran tumor dan gejala klinis yang dirasakan pasien. Gejala klinis paling sering adalah gangguan haid, mens yang banyak dan mens sakit, atau mens tak beraturan.
“Nah penatalaksanaannya, jika harus dioperasi saat ini ada teknologi minimal invasif yang jauh lebih tidak sakit namanya bedah laparoskopi,” kata dia.
Laparoskopi merupakan teknik bedah invasif minimal yang digunakan di daerah perut dan panggul. Tindakan ini menggunakan bantuan laparoskop (batang teleskopik tipis dengan kamera di ujungnya). Kamera ini untuk melihat ke dalam tubuh tanpa membukanya sepenuhnya.
Tindakan laparoskopi tidak seperti pembedahan terbuka dengan sayatan 15-30 cm. Operasi ini menggunakan satu hingga empat sayatan kecil berukuran 0.5 cm-2 cm. Satu untuk kamera, dan yang lain untuk instrumen bedah atau satu port untuk kamera dan instrumen bedah (single port).
Tujuan laparoskopi untuk mengurangi luka dan perdarahan pada pasien saat operasi serta mempercepat masa penyembuhan pasca operasi (prosedur minimal invasif) atau akses minimal dengan hasil sesuai prosedur operasi yang diharapkan. Operasi laparoskopi atau operasi lubang kunci, adalah teknik bedah modern untuk menghilangkan kista.
Miomektomi adalah operasi untuk mengangkat tumor jinak pada rahim yang sering juga disebut sebagai fibroid rahim atau mioma uteri. “Dan beberapa keuntungan lainnya. Selain tak nyeri, pasien akan sembuh lebih cepat. Sangat cocok bagi pasien takut operasi,” kata Caroline.
Mayapada Hospital Obstetrics & Gynecology Center menyediakan berbagai layanan kebidanan dan kandungan bagi wanita dari segala usia. Mulai dari kehamilan dan persalinan, masalah pada ibu dan janin, infertilitas dan gangguan hormon, sampai penyakit pada sistem reproduksi wanita.
Perawatan kandungan atau ginekologi meliputi penanganan tumor kandungan seperti kista dan myoma, sampai penanganan kanker yang didukung juga oleh tim multispesialis. *