maaf email atau password anda salah


Harga Telur Ayam Ras Turun di Tingkat Eceran

Turun sebanyak 2,2 persen. #Infotempo

arsip tempo : 171412220058.

lustrasi pedagang telur di pasar.. tempo : 171412220058.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengatakan, secara umum per 7 September 2022 sudah terjadi penurunan harga telur ayam ras di tingkat eceran secara nasional hingga 2,2 persen. Penurunan harga terbesar terjadi di Jawa dan Sumatera sebagai sentra produksi telur ayam ras.

“Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia, tercatat per 7 September 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran sebesar Rp30.800/kg, turun 2,2 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp31.500/kg," kata Syailendra.

Adapun, rata-rata harga di DKI Jakarta sebesar Rp29.150/kg atau telah turun 4,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp30.650/kg. Harga terendah Rp28.000/kg ditemukan di Pasar Senen, Pasar Minggu, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Pramuka. "Meskipun di beberapa pasar masih ada yang menjual dengan harga Rp32.000/kg seperti di Pasar Paseban, Pasar Tanah Abang, Pasar Rawa Badak, dan Pasar Glodok,” ujarnya.

Syailendra menjelaskan, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa tercatat sebesar Rp28.150/kg, turun 5,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya. Di wilayah Sumatera, harganya sebesar Rp28.890/kg atau turun 1,1persen.

Meskipun telah mengalami tren penurunan, harga di luar Jawa dan Sumatera masih berada di atas kisaran harga Rp30.000/kg. Rata-rata harga di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesarRp31.100/kg atau turun 2,3 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, Kalimantan sebesar Rp31.860/kg atau turun 2,8 persen, Sulawesi sebesar Rp30.950/kg atau turun 2,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, serta Maluku dan Papua sebesar Rp37.800/kg atau turun 0,6 persen dibandingkan seminggu sebelumnya.

Syailendra menjelaskan, produksi telur ayam ras terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera dengan total produksi mencapai 78 persen dari produksi nasional, dengan rincian Jawa sebesar 56 persen dan Sumatera sebesar 22 persen. Sementara itu, wilayah di luar Jawa dan Sumatera cenderung mengalami defisit pasokan, khususnya di wilayah Maluku dan Papua, yang biasanya disuplai dari wilayah Jawa.

“Selain karena defisit pasokan di luar Jawa dan Sumatera, faktor biaya distribusi dan risiko kerusakan telur, seperti telur busuk dan pecah, saat pengiriman juga menjadi salah satu penyebab terjadinya disparitas harga,” kata Syailendra.

Kondisi sebaran produksi telur ayam ras yang terpusat di Jawa dan Sumatra pun tecermin pada perkembangan harga telur ayam ras periode Januari–Juli 2022. Sebagai gambaran, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa dan Sumatra secara bulanan selalu lebih rendah Rp1.000–Rp4.000/kg dibandingkan dengan rata-rata harga nasional.

Hal tersebut juga terjadi pada 7 September 2022, rata-rata harga telur ayam ras di Jawa memiliki selisih sekitar Rp2.650/kg dibandingkan dengan rata-rata nasional. Syailendra juga mengatakn, pergerakan harga di tingkat eceran selalu lebih lambat apabila dibandingkan dengan harga di tingkat peternak. Hal itu karena pedagang akan menghabiskan stok sebelumnya terlebih dahulu.

“Oleh sebab itu, berdasarkan informasi yang kami sampaikan, target Menteri Perdagangan untuk menurunkan harga telur ayam ras dalam waktu dua minggu dan menuju harga normal sudah mulai terealisasi di wilayah sentra produksi Jawa dan Sumatra," ujarnya.

Namun, Syailendra melanjutkan, perlu menjadi perhatian bersama terkait dampak kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap harga keekonomian telur ayam ras baik di tingkat peternak maupun di konsumen yang akan sedikit terkoreksi.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan