maaf email atau password anda salah


Badan POM

Lawan Hoaks dengan Bijaksana Memilah Informasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis 34 penjelasan untuk klarifikasi kabar bohong atau hoaks obat dan makanan dalam dua tahun terakhir. Jumlah ini meningkat dibanding masa sebelum pandemi.

arsip tempo : 173058349527.

Ilustrasi Hoax. tempo : 173058349527.

Kecemasan dan literasi digital yang belum merata menjadi pemicu masyarakat mudah meyakini informasi hoaks. Kabar bohong tentang penggunaan obat dan makanan dapat berisiko kepada kesehatan masyarakat.

Mengubah perilaku dan penyesuaian diri dengan protokol kesehatan ketat merupakan keharusan di tengah pandemi Covid-19. Dampak pandemi yang dialami oleh masyarakat sangat terasa dalam berbagai aspek, baik pada aspek ekonomi, sosial serta kesehatan fisik dan mental.

Dampak dari mempercayai hoaks akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan merupakan aspek dari emosi yang timbul akibat kelelahan mental akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda. Kecemasan masyarakat yang selama pandemi menjadi salah satu penyebab mudahnya masyarakat terpapar hoaks obat dan makanan.

Informasi bohong, terutama tentang obat dan makanan, yang meresahkan masyarakat harus segera ditangani dengan baik. Kepala Badan POM Penny K Lukito mengatakan masyarakat Indonesia berhak mendapatkan informasi akurat, jelas, dan cepat tentang obat dan makanan. Informasi yang benar untuk membentengi diri dari hoaks, disinformasi ataupun klaim, promosi produk obat dan makanan berlebihan khususnya pada situasi saat ini.

Menurut Penny, hoaks adalah salah satu bentuk teror informasi yang mengerikan, dan masih banyaknya hoaks obat dan makanan yang kerap kali berulang dari tahun ke tahun. Akibatnya, pemahaman keliru dapat menjadi landasan pengambilan keputusan yang salah bagi masyarakat dalam mengonsumsi obat dan makanan.

“Untuk memutus mata rantai hoaks, kami terus bersinergi dengan berbagai pihak agar masyarakat terus dibanjiri dengan informasi obat dan makanan yang benar dan terpercaya, agar masyarakat mampu berdaya secara mandiri melindungi dirinya dari obat dan makanan yang berisiko bagi kesehatan,” kata Penny.

Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, mengatakan masyarakat dibanjiri hoaks yang meresahkan, membingungkan, mencelakakan, termasuk di dalamnya isu obat, vaksin, dan makanan. “Jumlah hoaks khususnya terkait kesehatan meningkat di masa pandemi ini,” tuturnya.

Untuk itu perlu literasi digital dan berpikir kritis agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hoaks. Polarisasi, ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan belum mahir memilah informasi menjadi meyakini informasi bohong.

Pastikan kebenaran informasi yang anda dapatkan

Yang dapat dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi yang anda dapatkan adalah dengan menelusur artikel klarifikasi. Dalam pencarian kebenaran suatu isu tersebut adalah hoaks atau fakta, diperlukan kejelian dalam memilah artikel yang dijadikan rujukan.

Berikut beberapa cara untuk mencari klarifikasi atas isu Obat dan Makanan yang beredar:
- Cek ke situs resmi Badan POM www.pom.go.id/new/browse/more/klarifikasi
- Hubungi Contact Center HALOBPOM di 1500533
- Cek ke situs resmi Kemkominfo komin.fo/inihoaks atau
   https://www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks
- Cek ke MAFINDO www.turnbackhoax.id
- Cek Fakta: www.cekfakta.com
- Cek ke chatbot Whatsapp MAFINDO "Kalimasada" (085921600500)

Kesalahan dalam memilih artikel yang akan dijadikan rujukan, berpotensi melahirkan hoaks baru. Pastikan menggunakan situs resmi sebagai sumber rujukan dan klarifikasi terpercaya dalam mencari kebenaran isu yang beredar.

Mari Bijak Memilah Informasi! (ODY)

Konten Eksklusif Lainnya

  • 2 November 2024

  • 1 November 2024

  • 31 Oktober 2024

  • 30 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan