CN-235-220 Sukses Terbang dengan Bioavtur
Rangkaian tes ground run yang dilakukan terdiri dari uji variasi engine power hingga diperoleh data sampai setting engine power.
Pemerintah berhasil menguji bahan bakar pesawat Bioavtur J2.4 dengan menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Tim penguji menyimpulkan tes berjalan normal tanpa gangguan setelah melakukan serangkaian ground run pada Senin, 6 September 2021 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Pilot pesawat uji Kapten Adi Budi Atmoko mengatakan pengetesan ground run selama 20 menit tersebut menghabiskan bahan bakar sebanyak 50 liter. “Start engine dengan engine sebelah kanan yang sudah diisi dengan Bioavtur. Kemudian diikuti dengan start engine sebelah kiri semuanya berjalan normal," ujar Adi usai melakukan tes.
Dengan menggunakan bahan bakar Bioavtur J2.4, tim melakukan serangkaian uji variasi kekuatan mesin hingga mendapatkan data dan pengaturan kekuatan. Setelah itu, tim juga mencoba respon mesin pada saat pilot melakukan perubahan kekuatan mesin baik perlahan atau cepat. Terakhir adalah uji coba perubahan kekuatan mesin pada saat mesin diakselerasi mendadak.
“Dengan power pertama kali adalah flight idle hingga maksimum power, sepertinya mesin dengan bahan bakar bioavtur ini tidak ada masalah. Terbukti sampai tekanan maksimum semuanya berjalan lancar. Tidak ada "batuk-batuk" seperti jika ada kontaminasi terhadap engine," tambah Adi. “Tim juga melakukan akselerasi dan deselarasi, tidak ada masalah.”
Setelah tes ground run, tim akan melakukan uji terbang selama 9 hari menggunakan pesawat CN-235-220. Pesawat uji akan berangkat dan mendarat dari Bandara Husein Sastranegara Bandung. Rencananya, dalam masa uji terbang tersebut, pesawat akan melakukan refueling Bioavtur J2.4 di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat ini, PT Pertamina (Persero) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah memproduksi bahan bakar campuran bioavtur yang dihasilkan dari bahan baku 2,4 persen minyak inti sawit atau refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis produk hasil kerjasama ITB dengan Pertamina. Bioavtur yang diproduksi di Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Refinery Unit (RU) 4 Pertamina Cilacap tersebut disingkat dengan Jet Avtur 2.4 (J2.4).
Produk bioavtur ini telah dua kali melewati uji statik di test-cell milik PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan menggunakan bahan bakar avtur Jet A1 dan bioavtur (J2.0 dan J2.4) pada mesin CFM56-3. Uji coba dilakukan pada 23-24 Desember 2020 dan 24-25 Mei 2021 lalu. Hasilnya, mesin yang menggunakan bioavtur (J2.0 dan J2.4) memberikan korelasi yang sama dengan menggunakan Jet A1. Dengan berhasilnya uji statik ini, tahap berikutnya adalah uji terbang untuk memastikan bioavtur dapat digunakan dan aman.