Setelah sukses di layar lebar, animasi Si Juki tayang sebagai serial di platform sinema streaming.
Tokoh komik si Juki kembali hadir. Kali ini Faza Meonk, sang sutradara dan kreatornya, menyuguhkan tokoh yang bersahabat dengan Coro si kecoa ini dalam serial Si Juki Anak Kosan di Disney+ Hotstar. Si Juki menjadi film animasi pertama Indonesia yang tayang di platform daring itu.
Antusiasme yang cukup tinggi terhadap tokoh penyuka jengkol dan malas mencuci ini menjadi alasan tayangnya animasi tersebut. Dalam serial ini, Juki tampil sebagai anak kuliahan di kampus Universitas Pendidikan Kekinian (Udik). Ia mengelola organisasi kampus Himatiga—kelompok mahasiswa antigalau yang sebenarnya juga galau.
Juki dan kawan-kawannya indekos di kamar ala kadarnya. Dinding kamar mengelupas dan terlihat batanya. Kasur busanya robek bertambal kain, disandarkan ke dinding agar mereka leluasa duduk bersama. Di salah sudut kamar, ada galon air mineral dan meja semi-permanen. Tak lupa stok mi instan yang menemani hari-hari mereka jika tak berutang pada warung tegal terdekat. Pagi-pagi, mereka harus berebut WC dan kamar mandi.
Meski judulnya anak kosan, kisah serial ini tak melulu berfokus pada kehidupan anak kos. Pada episode pertama, Juki, Bedu, Boy, Tomi, dan Soni mengalami kegalauan di kampus. Juki dan kawan-kawannya itu harus mempertahankan kelangsungan hidup organisasi anti-galaunya.
Serial animasi "Si Juki Anak Kosan" dirilis mulai 29 Januari 2021 di Disney+ Hotstar. Dok. Disney+ Hotstar
Kehidupan sebagai anak kosan disajikan di episode kedua. Juki dan gengnya mengisengi dengan sebuah aplikasi. Di sinilah Faza Meonk memunculkan keabsurdan. Bagaimana tidak, hanya dengan memotret dari telepon seluler, semua berubah menjadi bermuka atau berbadan binatang.
Ada yang menjadi gajah, singa, kuda, kucing toko, bekicot, dan monyet. Mereka berebut menjadi raja di kosan. “Singa itu raja hutan, bukan raja kosan,” ujar Soni, si gajah. Nah, untuk menentukan siapa yang berhak, diadakan lomba lari. Seperti film yang tayang di bioskop atau buku komik, keabsurdan tetap menjadi senjata dalam film seri ini.
Serial Si Juki Anak Kosan ini diproduksi sebanyak 13 episode pada musim pertama, masing-masing berdurasi 12-13 menit. Dalam setiap episodenya tidak ada kaitan cerita satu sama lain. Ini menjadi kekuatan untuk menarik perhatian penonton.
Ada cerita tentang Juki yang terpaksa bernegosiasi dengan pemilik warteg, Mbok Jum, dalam kompetisi warteg demi mendapat sepiring nasi serundeng. Ada juga kisah Juki dan gengnya yang frustrasi menonton pertandingan bola Indonesia melawan Thailand. Lihat pula kisah tentang lukisan abstrak si Coro.
Kisah-kisah sederhana tentang mahasiswa di kota-kota besar yang akrab dengan mi instan, berutang di warteg dengan jaminan kartu mahasiswa, dan cerita lain itu disajikan cukup lucu. Masalah mereka pun dipecahkan dengan kocak.
Karakter dalam serial animasi ini muncul di platform komik Webtoon berjudul Si Juki: Lika-liku Anak Kos. Serial ini pertama kali terbit pada 2015 dan menyabet penghargaan Global Popularity Award dalam Webtoonist Day di Seoul, Korea Selatan. Namun cerita dalam 13 episode animasi ini berbeda dengan komiknya.
Serial animasi "Si Juki Anak Kosan" adaptasi komik karya Faza Meonk. Dok. Disney+ Hotstar
Karakter tokoh disajikan senada antara suara dan tampilannya. Si Bedu, misalnya, pemuda berambut kribo dengan dialek Betawi Bekasi yang medok. Atau si Soni yang berbadan tambun dan bersuara seperti tokoh Giant dalam film Doraemon.
Suara karakter diisi para aktor profesional dan melalui audisi dari mereka yang mengirim contoh suaranya. M. Marzuki mengisi suara Juki, komika Mo Sidik mengisi suara Boy, Rizal Firdhana mengisi suara Bedu, Gempita Adrian mengisi suara Soni, serta Kartika Indah Jaya mengisi suara Tomi. Kemudian Arief Khoirul Alim sebagai Joko dan Miftahul Jannah mengisi suara ibu kos.
Tayangan ini mengobati kerinduan para penggemar komik di Webtoon dengan sentuhan berbeda. Animasi ini juga merekrut ratusan orang dalam penggarapannya.
Si Juki Anak Kosan
Sutradara: Daryl Wilson dan Faza Meonk
Produser: Frederica
Pengisi suara: M. Marzuki, Mo Sidik, Kartika Indah Jaya, Arief Khoirul Alim, Miftahul Jannah, Rizal Firdhana, Gempita Adrian
Produksi: Falcon
Genre: animasi
DIAN YULIASTUTI