Musabab Belanja Kini Bayar Nanti Makin Digandrungi
Tekanan daya beli masyarakat jadi salah satu pemicu tumbuhnya Buy Now Pay Later. Jika masyarakat tidak banyak berubah, potensi gagal bayar utang masih tetap tinggi.
Produk Buy Now Pay Later (BNPL) makin dilirik masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat nilai pinjaman lewat layanan belanja kini bayar nanti telah mencapai Rp 26,37 triliun per Agustus 2024. Sebagian besar di antaranya berasal dari BNPL perbankan senilai Rp 18,38 triliun dan sisanya mengucur dari perusahaan pembiayaan senilai Rp 7,99 triliun.
Pembiayaan perbankan lewat produk Buy Now Pay Later tercatat tumbuh 40,68 persen secara tahu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini