maaf email atau password anda salah


5 Jenis Suku Bunga Bank dan Contoh Perhitungannya

Bank memiliki beberapa jenis suku bunga dengan karakteristik dan rumus perhitungan berbeda.

arsip tempo : 171560342475.

Uang pecahan Rp 75 ribu di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan. tempo : 171560342475.

BAGI nasabah bank, memahami berbagai jenis suku bunga bank merupakan langkah penting yang perlu diketahui. Suku bunga bank adalah imbalan yang diberikan bank kepada nasabahnya dalam konteks pembelian atau penjualan produk perbankan. Secara garis besar, bunga perbankan terbagi menjadi dua, yaitu suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman.

Suku bunga simpanan merupakan bentuk apresiasi yang diberikan bank kepada nasabahnya sebagai penghargaan atas keputusan nasabah menyimpan uangnya di bank tersebut. Sementara itu, suku bunga pinjaman adalah tingkat bunga yang ditetapkan bank dan harus dibayarkan peminjam sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan bank.

Suku bunga memiliki beberapa fungsi. Pertama, sebagai penarik minat nasabah untuk menabung atau menginvestasikan dana mereka. Kedua, sebagai alat moneter untuk mengatur penawaran dan permintaan uang dalam perekonomian. Ketiga, suku bunga digunakan pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar sehingga sirkulasi uang dapat dikendalikan secara efektif.

Suku bunga bisa mengalami fluktuasi yang banyak dipengaruhi prinsip dasar penawaran dan permintaan uang di pasar. Selain itu, ada sejumlah dampak yang dapat ditimbulkan apabila suku bunga bank mengalami kenaikan. Biasanya, ketika suku bunga naik, suku bunga pinjaman cenderung meningkat. Begitu pula sebaliknya.

Gedung Bank Indonesia di Jakarta. REUTERS/Iqro Rinaldi

Jenis-jenis Suku Bunga Bank

Ada lima jenis suku bunga yang perlu diketahui. Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan, berikut ini jenis-jenis suku bunga bank.

1. Suku bunga tetap (fixed interest rate)

Suku bunga tetap adalah jenis suku bunga yang tidak berubah selama jangka waktu tertentu. Hal ini berarti nasabah atau peminjam akan membayar jumlah yang sama setiap bulan selama periode pinjaman.

2. Suku bunga mengambang (floating interest rate)

Berbeda dengan suku bunga tetap, suku bunga mengambang bisa berubah sesuai dengan perubahan kondisi pasar. Artinya, jumlah pembayaran bulanan nasabah akan bervariasi, bergantung pada perubahan suku bunga pasar.

3. Suku bunga tunggal (flat interest rate)

Suku bunga tunggal merupakan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman awal pada setiap periode pembayaran. Perhitungan suku bunga flat relatif sederhana dibanding jenis suku bunga lain dan sering digunakan dalam kredit jangka pendek. Misalnya kredit barang konsumen, seperti telepon seluler, peralatan rumah tangga, dan sepeda motor; serta kredit tanpa agunan (KTA).

4. Suku bunga efektif

Suku bunga efektif adalah tingkat bunga yang dihitung berdasarkan sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan, yang berkurang seiring dengan pembayaran utang. Dengan kata lain, makin kecil jumlah pokok pinjaman, makin rendah jumlah suku bunga yang harus dibayarkan.

5. Suku bunga anuitas (annuity interest rate)

Dalam metode ini, jumlah bulanan yang harus dibayarkan peminjam mencakup angsuran pokok dan bunga yang disusun agar tetap sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, pada tahap awal pinjaman, sebagian besar pembayaran bulanan akan diarahkan untuk membayar bunga, sementara pembayaran angsuran pokok akan menjadi relatif kecil. Namun, menjelang akhir masa pinjaman, perbandingannya akan berbalik. Pada titik ini, pembayaran angsuran pokok akan menjadi yang terbesar dan jumlah bunga yang harus dibayarkan bakal menjadi lebih rendah. Sistem bunga anuitas umumnya diterapkan pada pinjaman jangka panjang, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit investasi.

Aktivitas bongkar muat uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Contoh Perhitungan Bunga Bank

Setelah mengetahui jenis-jenis suku bunga bank, lantas bagaimana cara menghitung bunga bank? Berikut ini cara perhitungannya.

1. Suku bunga flat

Suku bunga flat adalah jenis suku bunga dengan bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman awal.

Rumus bunga per bulan: (jumlah pokok pinjaman x suku bunga per tahun x jumlah tahun jangka waktu) : jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Contoh:
Andi meminjam uang Rp 50 juta dengan suku bunga flat 10 persen per tahun selama 1 tahun (12 bulan). Maka angsuran yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

·  Suku bunga per bulan: (Rp 50.000.000 x 10% x 1) : 12 = Rp 416.666.667

·  Pinjaman pokok per bulan: Rp 50 juta : 12 = Rp 4.166.666,67

Maka cicilan per bulan yang wajib dibayar adalah Rp 4.166.666,67 + Rp 416.666,667 = Rp 4.583.333,34.

2. Suku bunga efektif

Suku bunga efektif adalah jenis suku bunga dengan bunga yang dihitung berdasarkan sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan.

Rumus suku bunga efektif: bunga = sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga per tahun x (30 hari : 360 hari)

Contoh:
David mengajukan kredit senilai Rp 300 juta dengan bunga tahunan 10 persen (0,83 persen per bulan) selama 60 bulan. Maka perhitungannya adalah:

- Bulan ke-1
Angsuran bunga: Rp 2.500.000
Angsuran pokok: Rp 5.000.000
Total angsuran: Rp 7.500.000
Sisa pinjaman: Rp 295.000.000

- Bulan ke-2
Angsuran bunga: Rp 2.458.333,33
Angsuran pokok: Rp 5.000.000
Total angsuran: Rp 7.458.333,33
Sisa pinjaman: Rp 290.000.000

Perhitungan ini berlanjut setiap bulan hingga pinjaman lunas.

 3. Suku bunga anuitas

Suku bunga anuitas digunakan untuk perhitungan pinjaman dengan pembayaran bulanan mencakup angsuran pokok dan bunga yang disusun agar tetap sama setiap bulan. Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus suku bunga efektif. Namun dikembangkan lagi untuk mendapat nilai yang sesuai dengan rumus anuitas menjadi:

Rumus suku bunga anuitas: P x i x [(1+i)xt) / (1+i)t-1)]

Keterangan:
P adalah pokok pinjaman
i adalah suku bunga
t adalah periode kredit

Contoh:
Doni memiliki utang modal usaha Rp 12 juta. Utang ini memiliki periode pembayaran selama 12 bulan atau 1 tahun dengan bunga 10 persen. Maka angsurannya dapat dihitung dengan cara: 12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991

- Angsuran bulan ke-1
Sisa utang: Rp 12.000.000
Pembayaran pokok: Rp 954.991
Pembayaran bunga: Rp 100.000
Jumlah angsuran: Rp 1.054.991
Sisa pokok: Rp 11.045.009

-  Angsuran bulan ke-2
Sisa utang: Rp 11.045.009
Pembayaran pokok: Rp 962.946
Pembayaran bunga: Rp 92.042
Jumlah angsuran: Rp 1.054.991
Sisa pokok: Rp 10.082.060

Perhitungan ini akan memberikan Anda angsuran bulanan yang tetap sepanjang masa pinjaman.

RIZKY DEWI AYU

Konten Eksklusif Lainnya

  • 13 Mei 2024

  • 12 Mei 2024

  • 11 Mei 2024

  • 10 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan