maaf email atau password anda salah


8 Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Listrik, Bijak Sebelum Membeli

Kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

arsip tempo : 1715209807100.

Pengunjung melakukakan tes mengendarai kendaraan listrik pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Tangerang, 11 Agustus 2022. TEMPO/Tony Hartawan. tempo : 1715209807100.

DEMI mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060, negara-negara di seluruh dunia bersepakat melakukan transisi dari penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Begitu pula Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir mulai beralih menuju kendaraan listrik.

Perkembangan kendaraan listrik dimulai pada abad ke-20, salah satunya diaplikasikan pada kereta yang memanfaatkan energi listrik sebagai sumber penggerak. Di Indonesia, penggunaan tenaga listrik pada kendaraan dapat dilihat di lintasan KRL (kereta rel listrik). Selain itu, MRT (mass rapid transit/moda raya terpadu) dan LRT (light rail transit) memanfaatkan energi listrik.

Sebagai salah satu negara dengan pasar otomotif yang besar, Indonesia terus meningkatkan penggunaan mobil listrik dan sepeda motor listrik. Pemerintah bahkan menetapkan target penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri. Merujuk pada data Kementerian Perindustrian, pemerintah mencanangkan penggunaan 9 juta unit sepeda motor listrik dan 600 ribu unit mobil listrik pada 2030.

Apa Itu Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi untuk beroperasi. Kendaraan listrik biasanya digerakkan oleh motor yang memanfaatkan listrik dari baterai yang dapat diisi ulang. Pengisian baterai dilakukan dengan menghubungkannya ke jaringan listrik eksternal.

Sebagai upaya percepatan penggunaan kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery electric vehicle atau BEV).

Peraturan ini berisi percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik (KBL), penyediaan infrastruktur pengisian listrik atau yang disebut stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk KBL berbasis baterai.

Baca juga: Ilusi Dana Transisi Energi

Saat ini sudah banyak mobil listrik dan sepeda motor listrik yang dijual di pasaran dengan harga bervariasi. Untuk harga mobil listrik dijual dari Rp 250 juta hingga Rp 2 miliar. Sementara itu, harga sepeda motor listrik dibanderol dari Rp 13 jutaan.

Meski pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik, kendaraan listrik juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui. Agar lebih jelas, simak informasi berikut ini.

Pengunjung melakukan uji kendara sepeda motor listrik Gesits pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show 2022 di JIExpo Kemayoran, 22 Juli 2022. TEMPO/Tony Hartawan

Kelebihan Kendaraan Listrik

1. Menghemat Biaya Bahan Bakar

Penggunaan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik, dinilai dapat menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM). Sepeda motor listrik bisa menghemat biaya bahan bakar hingga Rp 320 ribu per bulan dengan asumsi rata-rata perjalanan 22 kilometer per hari. 

Selain itu, mobil listrik mengubah sekitar dua pertiga energi listrik yang digunakan menjadi energi mekanik. Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibanding penggunaan mobil konvensional yang biasanya mengkonversi kurang dari sepertiga bahan bakar untuk menggerakkannya. 

2. Mengurangi Emisi

Keuntungan mobil elektrik bagi lingkungan adalah lebih ramah lingkungan karena kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas. Berbeda dengan mobil konvensional yang mengeluarkan sisa pembakaran dari bahan bakar minyak, kendaraan listrik tidak memiliki emisi tersebut. Karena itu, kendaraan listrik dapat mengurangi emisi gas buang yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

3. Minim Perawatan

Keunggulan mobil listrik lainnya adalah kendaraan ini memiliki performa yang tinggi dan minim perawatan. Sebab, mekanikal kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan biasa, sehingga beberapa komponen tidak harus dirawat secara rutin. Secara tidak langsung, mobil listrik bisa mengurangi biaya perawatan rutin. Kendaraan listrik juga memiliki mesin yang lebih halus, tidak berisik, dapat melaju cepat, dan lebih responsif dibanding mobil konvensional.

4. Baterai Dapat Diisi di Rumah

Pengisian energi kendaraan listrik untuk beroperasi menggunakan charger listrik yang dapat dilakukan di rumah. Hal ini juga menjadi kelebihan mobil listrik atau sepeda motor listrik karena pengendara tidak perlu repot antre untuk mengisi bensin. Pengendara dapat mengisi energi mobil listrik kapan saja. 

Pengunjung melihat kendaraan listrik pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD City, Tangerang, 15 November 2021. TEMPO/Tony Hartawan

Kekurangan Kendaraan Listrik

Selain memiliki kelebihan, kendaraan listrik mempunyai kekurangan yang perlu diperhatikan. Karena itu, pastikan Anda bijak sebelum membeli kendaraan listrik. Berikut ini sejumlah kekurangan kendaraan listrik. 

1. Jangkauan Tempuh Terbatas

Mobil listrik umumnya memiliki jangkauan tempuh lebih terbatas dibanding mobil BBM. Rata-rata mobil listrik dapat menempuh jarak 96.000-193.121 kilometer per pengisian daya. Sementara itu, mobil bertenaga BBM memiliki jangkauan tempuh rata-rata 482.803 kilometer ketika tangki bensin terisi penuh.

2. Pengisian Baterai Cukup Lama

Proses pengisian baterai mobil listrik membutuhkan waktu yang lama. Pengisian daya menggunakan level 1 ataupun level 2 dapat memakan waktu hingga delapan jam. Bahkan, di stasiun pengisian cepat, diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk mengisi daya hingga 80 persen. Hal ini membuat pengemudi kendaraan listrik perlu lebih cermat dalam merencanakan perjalanan karena keterbatasan tempat pengisian daya listrik.

3. Biaya Perbaikan Baterai Cukup Tinggi

Baterai merupakan komponen utama pada kendaraan listrik yang berfungsi menyimpan dan memberikan daya pada kendaraan. Meskipun kasus kerusakan atau perbaikan baterai jarang terjadi, biaya perbaikan baterai bisa sangat tinggi, bergantung pada tingkat kerusakan dan model kendaraan listrik yang digunakan.

4. Menghasilkan Limbah Baterai

Meskipun tidak menghasilkan emisi knalpot, kendaraan listrik tetap berkontribusi pada limbah baterai. Kendaraan listrik menggunakan baterai litium-ion yang memerlukan banyak energi dan bahan baku dalam proses produksinya, sehingga secara tidak langsung tetap memicu emisi karbon.  

Baca juga: Mobil Listrik Sulit Wujudkan Net Zero Emission

Mengapa Kita Harus Beralih Ke Mobil Listrik?

Indonesia saat ini perlu beralih ke penggunaan kendaraan listrik, baik kendaraan roda dua maupun empat, termasuk bus dan angkutan barang. Peralihan tersebut harus dilakukan karena terus menurunnya tingkat produksi dan cadangan minyak bumi Indonesia. 

Selain itu, kendaraan listrik lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Ini membantu menjaga kebersihan udara dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Telah banyak produsen otomotif yang mengembangkan dan memproduksi model-model kendaraan listrik. Hal ini merupakan langkah positif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

RIZKI DEWI A. | VIVIA AGARTA F.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 9 Mei 2024

  • 8 Mei 2024

  • 7 Mei 2024

  • 6 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan