Susut Laba Tersedot Smelter
Pembangunan smelter Freeport Indonesia di Gresik dinilai tidak ekonomis. Pendapatan dari penjualan produk utama, produk samping, dan biaya pemurnian diprediksi tidak mampu menutupi biaya operasional.
JAKARTA – Pembangunan pabrik pemurnian logam atau smelter milik PT Freeport Indonesia di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dinilai tidak ekonomis. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, berujar pendapatan untuk smelter berasal dari penjualan produk samping, seperti asam sulfat dan slag, selain dari penjualan produk utama hasil olahan konsentrat yang telah dimurnikan, yaitu lempengan katoda.
Selain itu, perusahaan smelter
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini