JAKARTA – Pemerintah mempercepat penyediaan dan pengembangan infrastruktur digital. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejumlah langkah strategis di bidang teknologi informasi dan komunikasi bakal ditempuh pada sisa tahun ini hingga 2021. “Dengan adanya Covid-19, keberadaan infrastruktur digital menjadi sangat penting. Karena itu, dalam APBN ada fokus untuk kebutuhan sektor ICT,” ujar dia, kemarin.
Beberapa kebutuhan prioritas tersebut adalah pembangunan menara base transceiver station (BTS), perluasan jaringan Internet 4G, pembangunan pusat data pemerintah, hingga pengoperasian satelit multifungsi Satria (Satelit Indonesia Raya). “Concern utama untuk kebutuhan pendidikan. Kami ingin seluruh siswa dan pelajar di Indonesia bisa mendapatkan akses untuk melakukan pembelajaran jarak jauh di tengah kondisi saat ini,” kata Sri Mulyani.
Pemerintah menggelontorkan dana untuk infrastruktur digital sebesar Rp 25 triliun. Anggaran tersebut masuk pos belanja Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selain dari APBN, pemerintah menyiapkan opsi pendanaan kombinasi, di antaranya dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan kompensasi dari pelaku usaha. “Untuk KPBU, apakah nanti swasta dalam negeri, luar negeri, atau BUMN, silakan. Kami serahkan ke Kominfo yang paham teknis kebutuhan investasi,” kata Sri Mulyani.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan hingga saat ini sebanyak 12.548 desa/kelurahan di Indonesia belum terjangkau jaringan Internet 4G dari total 83.218 desa/kelurahan. “Kami akan terus mendorong perluasannya, terutama untuk wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), di mana jumlahnya sebanyak 9.113 desa/kelurahan,” kata dia.
Tak hanya itu, pemerintah menyiapkan pembangunan Pusat Data Nasional di wilayah Jabodetabek dan Batam. Ihwal uji coba jaringan Internet 5G akan disiapkan secara bertahap dan dilakukan secara terbatas, dengan prioritas di kawasan-kawasan industri terintegrasi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi mengatakan kehadiran infrastruktur digital dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas industri manufaktur dalam negeri, khususnya dalam kondisi pandemi Covid-19. “Saat ini semakin banyak industri berskala besar maupun sedang di Tanah Air yang tengah menyiapkan strategi mengadopsi teknologi digital guna memasuki era industri 4.0,” ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan persiapan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur digital telah dimulai dan diharapkan berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu dapat meluncur pada 2023. Untuk pengoperasian satelit multifungsi Satria, misalnya, telah disepakati kerja sama konstruksinya melalui konsorsium PT Satelit Nusantara Tiga dengan biaya Rp 6,9 triliun menggunakan skema KPBU. “Satelit ini akan mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik,” kata dia.
Ihwal pembangunan Pusat Data Nasional, Johnny mengatakan sejumlah negara telah menyatakan ketertarikan untuk turut berinvestasi, seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Jepang.
HENDARTYO HANGGI | GHOIDA RAHMAH