JAKARTA – Industri penerbangan makin gencar mengupayakan penormalan kondisi penerbangan domestik pada masa transisi menuju kebiasaan baru. Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan perusahaan bisa memanfaatkan dua kali masa liburan panjang akhir pekan pada bulan ini untuk mendongkrak arus lalu lintas penumpang. “Trafik tertinggi kami pada dua long weekend terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda Surabaya,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Meski tak besar, dia menyebutkan, arus penumpang terus bertumbuh. Pada akhir pekan 20-23 Agustus lalu, seusai tahun baru Hijriah 1442, volume penumpang rata-rata di 15 bandar udara Angkasa Pura I mencapai 275.317 orang, atau naik 0,59 persen dari libur panjang hari kemerdekaan pada 14-17 Agustus lalu. Jumlah itu sudah termasuk tinggi dibanding kondisi reguler bandara sejak pembatasan dilonggarkan selama dua bulan terakhir. “Tapi hingga saat ini masih belum ada rencana peningkatan kapasitas melalui penambahan jam operasional,” kata Handy.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan manajemen terus mengerek volume penerbangan 19 bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Setelah sempat bergantung pada sektor kargo, perusahaan pun kembali mengejar pendapatan dari bisnis aeronautika. “Pada 20 Agustus lalu, frekuensi flight Soekarno-Hatta 530 penerbangan. Itu tertinggi selama masa pandemi ini.”
Menurut dia, perusahaan memperkuat tiga skema, yaitu pemulihan utilisasi slot penerbangan, pengaktifan kembali rute-rute yang sempat ditutup karena pandemi, serta peningkatan frekuensi penerbangan di jalur yang sudah aktif. Merujuk pada data Angkasa Pura II, penggunaan slot waktu penerbangan di Soekarno-Hatta hanya berkisar 16 persen pada April-Juni lalu.
Saat itu, pemerintah masih membatasi mobilitas masyarakat untuk menahan laju penularan Covid-19. Utilitas slot, dia melanjutkan, akhirnya mulai melonjak nyaris 100 persen pada Juli dan Agustus 2020. “Menjadi 32 persen dari 66.595 slot penerbangan yang tersedia,” kata Awaluddin.
Bandara terbesar di Indonesia ini masih hanya membuka 83 rute penerbangan terjadwal di masa pandemi. Namun rata-rata rute yang dibuka pada April-Juni lalu hanya separuhnya, atau sekitar 50,5 persen dari total jadwal per bulan. “Tapi, dari Juli ke Agustus, rute yang dibuka meningkat 24 persen dibanding pada periode itu.”
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, membenarkan bahwa frekuensi penerbangan di bandara utama mulai membaik. Di Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan pesawat sudah berkisar 500 penerbangan per hari atau hampir separuh dari frekuensi normalnya, yakni 1.100-1.200 penerbangan harian. “Itu sudah menembus angka target psikologis kami. Artinya, masyarakat sudah percaya diri lagi untuk terbang,” ujar Denon.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya mencatat tingkat keterisian penumpang melebihi 50 persen pada masa libur cuti bersama tahun baru Hijriah 1442 pada 19-23 Agustus lalu. “Khususnya destinasi liburan, seperti Bali,” tuturnya.
Okupansi rata-rata maskapai pelat merah ini belum pernah menyentuh separuh dari kapasitas pesawat. Padahal kapasitas itu dipangkas hingga 70 persen oleh Kementerian Perhubungan. Menurut Irfan, masyarakat menyambut promo diskon yang diterapkan untuk pembelian tiket kelas ekonomi dan bisnis. Potongan tarif hingga 45 persen itu berlaku hingga 31 Agustus mendatang. Arus penerbangan pun diyakini menggeliat lantaran berbagai destinasi pelancongan sudah mulai dibuka untuk wisatawan dalam negeri.
Tak hanya di Indonesia, pelaku bisnis aviasi di negara tetangga pun berupaya bangkit. Otoritas Bandara Changi Singapura, Changi Airport Group (CAG), serta Maskapai Singapore Airlines mulai menggencarkan operasi, menyusul pelonggaran larangan perjalanan dalam negeri (inbound travel) dari Brunei Darussalam dan Selandia Baru.
“Pemulihan perjalanan udara dan pengiriman udara merupakan katalis yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan perdagangan global dan ekonomi yang terkena dampak Covid-19,” ujar perwakilan SIA Group, seperti dilansir Channel News Asia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EGI ADYATAMA | CHANNEL NEWS ASIA | YOHANES PASKALIS
21